Warga Antasan Senor Ulu, Rt 04, Rw 02, Martapura Timur, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan dikejutkan oleh ambruknya sebuah rumah toko (ruko) milik Muhammad Syahkirin yang ada di bantaran sungai. Peristiwa ini terjadi pada dini hari, Senin (30/8/2021) kala warga sedang terlelap.
MARTAPURA, Koranbanjar.net – Bangunan dua pintu sekaligus tempat tinggal milik Muhammad Syahkirin yang telah ia tinggali bersama keluarga selama empat tahun, ambruk ke sungai Martapura.
Diceritakan oleh Muhammad Syakirin, kejadian tersebut terjadi pada pukul 04.00 dini hari.
“Saya sudah bangun pada subuh itu, istri saya sedang memberi asi kepada anak saya yang masih berumur 6 bulan. Pada saat itu saya mendengar seperti suara kayu patah, suaranya itu seperti ditendang orang rumah saya,” ungkapnya.
Sesaat kemudian ia berusaha mencari asal bunyi dan terkejut kala mengetahui kondisi rumah dalam kondisi miring.
“Saya langsung menyelamatkan kedua anak dan istri saya untuk keluar pada rumah,” bebernya kepada awak media.
Sekitar 10 hingga 15 menit berhasil menyelamatkan anak istri ke seberang jalan, bangunan langsung ambruk longsor beserta tanahnya ke sungai,” ujarnya.
Lebih lanjut Syahkirin mengatakan sebelum longsor memang empat bulan sudah ada retak, namun ketiadaan biaya renovasi membuat ia tidak dapat memasang siring untuk mengamankan bangunan yang bisa sewaktu-waktu terjadi longsor.
“Saya hanya jualan bensin, yang mana hasilnya hanya cukup untuk makan sehari-hari sehingga tidak bisa menyisihkan sebagian penghasilan untuk menyiring bangunan,” ucapnya.
Namun, untuk sementara waktu ini, dirinya numpang tinggal di kediaman tetangganya yang berada di sekitaran tempat tinggalnya itu dan kembali berjualan . (mj-40/and)