Turnamen Mobile Legend 2.0 se-kalimantan Selatan (Kalsel) di Kedai Kopi Jl. P. Suriansyah Ujung, Loktabat Utara, Kec. Banjarbaru Utara, Kota Banjar Baru, Kalimantan Selatan dilaksanakan oleh Badan Persatuan Mahasiswa (BPM) Universitas Islam Kalimantan (UNISKA) Banjarbaru, Minggu (19/9/2021)
BANJARBARU, koranbanjar.net – Sebelumnya, pada 15 September ada 66 tim yang terdaftar, kemudian dilakukan penyisihan 16-17 September sehingga tersisa 32 tim dan 16 besar yang bertanding secara sportif, kemudian saat ini babak 8 besar dilakukan secara offline di kedai kopi sanak.
Ketua pelaksana Dimas Pratama Wicaksono mengatakan, berhubung hari Minggu tidak diijinkan beraktifitas di Kampus UNISKA jadi mereka sepakat untuk melakukan turnamen di Kedai Kopi Sanak.
“Karena pada hari Minggu tidak boleh melakukan aktivitas di kampus Uniska jadi turnamen di arahkan ke kedai kopi sanak di Banjarbaru,” tuturnya.
Acara tersebut sudah memiliki izin dari Satgas Covid Banjarbaru dan juga Polres Banjarbaru untuk dilakukan secara offline atau tatap muka.
Kata dia, bagi peserta yang tidak berhadir turnamen offline otomatis akan didiskualifikasi, “Karena pada turnamen ini diwajibkan datang untuk mengikuti turnamen offline,” ucapnya.
Turnamen sengaja dilakukan di hari Minggu karena mengingat peserta bisa saja dari kalangan pelajar atau pekerjaan sehingga di hari tersebut dalam keadaan libur.
Daftar Pemenang
Sementara itu, terdapat 3 juara yakni:
Juara 1 : MLS cupu
Juara 2 : AS Esport
Juara 3 : COC
Player MVP : Haris MLS CUPU
Juara 1 mendapat uang tunai 1.500.000 ribu dan piala juga sertifikat, juara 2 mendapat uang tunai 1.000.000 rupiah, piala dan sertifikat, sedangkan juara 3 mendapat uang tunai 750.000 serta piala dan sertifikat.
Motivasi dari organisasi karena sudah lama vakum dari kegiatan keorganisasian sehingga tercetuslah turnamen Mobile Legend ini dengan mengikuti protokol kesehatan di masa pandemi.
“Jadi kami ingin survive gimana caranya agar kami mengumpulkan minat dan bakat khususnya pemuda di Kalimantan Selatan dengan mengadakan turnamen ini. Dan tentunya dengan mengikuti protokol kesehatan,” ucap Dimas.
Dimas menambahkan, penonton diperbolehkan datang dengan kapasitas yang ditentukan “makanya sudah kami sediakan panitia yang berjaga di depan gerbang untuk memantau jumlah kapasitas penonton,” tuturnya.
Adapun, kendala saat turnamen yaitu jarak, “Karena ini turnamen se-Kalsel sehingga ada beberapa peserta yang dari Barabai, Takisung dan lainnya jadi kendalanya adalah jarak,” ucapnya.
“Ini ajang silaturahmi, agar tim satu dengan tim lain bisa saling mengenal jadi tidak ada pertikaian, tidak diperbolehkan saling mengejek yang kalah ataupun menang,” pungkasnya. (Jwt/hip)