Bertugas selama tiga tahun dua puluh hari sebagai Asisten Pengawasan (Aswas) di Kejaksaan Tinggi (Kejati) Kalimantan Selatan, kini Adji Priono menduduki posisi Bidang Intelijen Kejaksaan Agung (Kejagung) di Jakarta.
BANJARMASIN, koranbanjar.net – Kepada media ini usai melaksanakan Serah Terima Jabatan (Sertijab) di Kejati Kalsel beberapa hari lalu, Adji Priono mengungkapkan kesannya selama bertugas di Kejati Kalsel.
“Bicara soal kesan, saya kira terlalu banyak saya uraikan satu persatu, masalahnya semuanya baik, dan tidak ada perbedaan sewaktu saya pernah bertugas di Jawa dengan di Kejati Kalsel, semua sama,” ujarnya.
Lanjut Adji, orang-orang di sini (di lingkungan Kejati Kalsel) baik semua, terutama bahasa dan tata krama tidak berbeda dengan di jawa.
“Saya tidak merasa asing sama sekali Pak, saya sangat bersyukur di tempatkan di Kejati Kalsel selama tiga tahun lebih ini,” akunya.
Tidak banyak ucapan kesan dan pesan dari pria yang suka bercanda dan humoris ini. Selain ucapan terima kasih kepada pimpinan Kejati Kalsel beserta jajaran, juga permintaan maaf yang dihaturkannya untuk rekan sejawat satu kantor Kejati Kalsel.
“Juga saya berterima kasih buat kawan-kawan Forwaka atas supportnya selama ini terhadap Kejati Kalsel terutama kepada saya,” tutup Adji sembari meminta maaf jika ada tutur kata yang salah disengaja maupun tidak disengaja.
Adji Priono dipromosikan (mutasi) sebagai Kepala Bagian Penyusunan Program Laporan dan Penilaian pada Sekretariat Jaksa Agung Muda bidang Intelijen di Kejagung.
Sementara pejabat baru Aswas Kejati Kalsel, Antoni Setiawan mantan Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Tapanuli Selatan, mengatakan dirinya akan meneruskan program, aturan, dan langkah yang sudah dijalankan pejabat lama.
“Mengapa saya bilang meneruskan, karena tugas ini berkesinambungan tidak berganti, hanya personalnya saja yang pindah atau mutasi,” ujar Antoni yang bertugas selama satu tahun enam bulan di Kejari Tapanuli Selatan.
Menurutnya, fungsi pengawasan adalah mendukung tugas-tugas pimpinan yakni Kajati dan Wakajati.
Langkah pertama kata Antoni, dirinya segera menyesuaikan, melakukan konsolidasi, koordinasi secara internal di bidang pengawasan.
“Untuk meneruskan apa yang sudah digariskan oleh pimpinan, baik dari level Kejagung maupun level Kejati,” pungkasnya seraya meminta dukungan juga kepada Forwaka. (yon)