Melalui proses pembinaan kemandiran, seluruh warga binaan Pemasyarakatan (WBP) atau narapidana diharapkan mampu terampil, gigih, mandiri dan produktif untuk bekal di lingkungan masyarakat suatu hari nanti. Sejauh ini, para WBP berkebun di area lapas Banjarbaru, bahkan sekarang sudah panen sawi.
BANJARBARU,koranbanjar.net – Lapas Kelas II B Banjarbaru terus berinovasi dalam melaksanakan fungsi pemasyarakatan. Salah satunya, menikmati hasil dari sebuah proses yaitu, panen perdana sayur hidroponik jenis sawi pakcoy.
Memanfaatkan lahan kosong di dalam lapas, bisa dimanfaatkan menjadi sebuah perkebunan yang akan terus berkembang.
Hal itu tidak terlepas dari kerjasama dan pelatihan dari para instruktur dari Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Banjarbaru.
“Dalam proses perawatan dan pemeliharaan, kita melibatkan sekitar lima orang WBP yang dibon kerja dalam lapas setiap harinya dengan pengawalan petugas perkebunan, selain itu lahan kebun hidroponik kita juga dekat pos penjagaan Karupam,” ucap Kalapas Banjarbaru Amico Balalembang melalui Kasi Binadik Septyawan Kuspriyo.
Walau dalam suasana pandemi, tak mehalangi WBP untuk melakukan aktifitas positif yang terprogram dari Lapas Banjarbaru.
“Program pembinaaan kemandirian hidroponik ini akan terus kita kembangkan, dan semoga menjadi bekal terampil WBP hingga selesai menjalani masa pidananya,” katanya.
Hasil dari sayuran yang ditanam, dipergunakan untuk kebutuhan tuhan dapur untuk makanan WBP dan sebagian akan dijual ke pihak ketiga atau pasar.(maf/sir)