Beredar Pesan Propaganda soal PSU Lewat WhatsApp Bikin Warga Resah  

Pesan online. (ilustrasi)
Pesan online. (ilustrasi)

Beberapa Minggu terakhir warga Kota Banjarmasin dihebohkan dengan pesan propaganda dari nomor tak dikenal yang dikirim lewat kontak WhatsApp pribadi. Pesan online tersebut berisi tentang sanjungan maupun ejekan kepada salah satu pasangan calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur yang akan bertarung ulang pada PSU 9 Juni mendatang.

BANJARMASIN, koranbanjar.net – Dari berbagai sumber yang didapat media ini di masyarakat, satu warga bernama Yudi, warga Kuin Cerucuk Kecamatan Banjarmasin Utara mengaku kerap menerima pesan di WhatsApp dari nomor tak dikenal.

“Saya selama acara PSU nih, seringkali mendapat pesan propaganda pasangan calon, nomornya sama sekali tidak ada di daftar kontak,” ujarnya dalam chat group yang diketahui jurnalis media ini dua hari lalu.

Katanya, apakah sampai segitunya PSU ini, dan baginya Pilkada sudah habis. Adapun siapa yang menang menurutnya itu urusan Allah SWT.

“Jangan sampai awalnya simpati, menjadi antipati, akibat sering dikirimi pesan dari orang tidak jelas seperti ini,” cetusnya.

Kasus yang sama juga dialami warga Banjarmasin lainnya, Teguh. Ia pikir hanya dirinya yang kerap menerima pesan dengan isi dan maksud yang sama dialami Yudi.

“Saya pikir saya aja yang sering dapat kiriman masalah PSU, padahal saya sudah beberapa kali memblokir, tapi masih ada lagi yang masuk menggunakan  nomor lain,” ungkapnya.

Begitu pula yang dialami Jamilah, satu warga Mantuil Kecamatan Banjarmasin Selatan. Dia mengaku sering mendapat pesan online pribadi melalui WhatsApp oleh nomor yang tidak dikenal, lagi – lagi pesannya sama, terkait PSU.

“Maaf untuk nomor – nomor yang tidak jelas ulun blokir, ulun lain timses yang dikirim macam ke ulun,” ujarnya.

Masih persoalan yang sama, juga dialami Isar, warga Kecamatan Basirih Selatan yang berprofesi sebagai tukang cukur rambut. Ia mengatakan, dirinya tidak ingin  terlibat sama sekali dengan urusan PSU.

“Maaf banar (sekali) ulun minta rela, bila ada masuk chat ke WA ulun, langsung diblokir nomornya, masalahnya ulun tidak ingin terlibat urusan politik atau PSU,” cetusnya.

“Maaf ulun umpat berbicara, kita sebagai warga jangan saling menghujat antara 1 dan yang lainnya, biarkan berjalan apa adanya,” timpal warga Mantuil bernama Arbainah.

Berbeda dengan Zainal juga salah satu warga Kecamatan Basirih Selatan mengatakan justru tidak percaya terhadap kedua paslon, baik Sahbirin Noor – Muhiddin maupun Denny Indrayana – Difriadi.

“Jangan mengajarkan ujaran kebencian, Sabirin kah atau Deni kah sama aja (saja) menurut ulun, minta rela,” ucapnya.

Sedangkan Bhabinkamtibmas Polsek Banjarmasin Selatan wilayah Mantuil, Dharma mengungkapkan, persoalan senang atau tidak senang dari masing – masing kubu itu wajar.

Ada yang bermain money politik dari salah satu kubu dan kubu sebelah tidak senang itu lumrah dan sebaliknya yang tidak melakukan money politic (politik uang) juga pasti ada yang tidak senang.

“Ulun mengingatkan aja, kada usah (tidak usah) bertengkar papadaan, jaga kerakatan agar Banua kita damai,” demikian tuturnya.(yon/sir)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *