Jumlah malaikat yang diciptakan Allah Swt lebih banyak daripada keturunan Nabi Adam dan keturunan Iblis. Allah Swt telah menciptakan para malaikat terus menerus dengan berbagai cara. Ada yang tercipta dari tetesan air mata malaikat itu sendiri, dan adapula yang tercipta dari tetesan air mandi Jibril As di telaga Kautsar.
Nabi Muhammad Saw bersabda dalam satu hadits, “Nabi Musa As bertanya kepada Allah Swt, wahai Tuhanku, siapakah yang bersamaMU di langit?” Allah menjawab, “Para malaikat-Ku.” Nabi Musa bertanya lagi, “Wahai Tuhanku berapa jumlah mereka?” Allah Swt menjawab, “Dua belas suku. “Dan berapakah jumlah setiap suku?” Allah menjawab, “Sejumlah debu.” (Diriwatkan Abu asy-Syaikh dari al-Auza’i dalam Kitab Al Haba’ik fi Akhbar al-Mala’ik karya Imam al Hafizh Jalaluddina as-Suyuthi).
Kemudian di dalam hadits Nabi Muhammad Saw menyebutkan, “Setiap kali mata seorang malaikat meneteskan air mata, maka tetesan itu menjadi malaikat yang terbang karena takut kepada Allah Swt.” (Diriwayatkan Abu as-Syaikh da Ka’ab).
Penciptaan para malaikat terus berlangsung, bahkan setiap kali malaikat Jibril As mandi di telaga Kautsar, tiap tetes airnya diciptakan Allah Swt menjadi malaikat. “Setiap hari, Jibril mencelupkan badannya ke dalam al-Kautsar, lalu dia naik. Kemudian dari setiap tetesannya diciptakan seorang malaikat.” (Diriwayatkan Abu asy-Syaikh dari al-‘Ala bin Harun).
Nabi Saw bersabda, “Tidak ada makhluk Allah yang lebih banyak daripada malaikat, dan tidak ada sesuatu pun yang tumbuh kecuali ada seorang malaikat yang ditugaskan untuk mengurusnya.” (Diriwayatkan Abu asy-Syaikh dari jalur Mujahid dari ibn Abbas).
Hadits lain juga meriwayatkan, bahwa selain jumlah malaikat sejumlah debu, adapula malaikat yang ukurannya tak dapat digambarkan.
Seperti hadits yang diriwayatkan Ibn Abi Hatim dari Ka’b, Rasulullah Saw bersabda,” Tidak ada tempat sebesar lubang jarung pun di bumi kecuali ada seorang malaikat yang mengurusnya dan melaporkannya kepada Allah Swt. Sesungguhnya malaikat langit lebih banyak daripada jumlah debu, dan malaikat pemikul Arsy, jarak antara mata kaki sampai biji matanya sepanjang perjalanan seratus tahun.” wallahu ‘alam bishawab.(*)