Bencana alam dan hujan tak kunjung berhenti, termasuk curah hujan di Kota Banjarmasin cukup tinggi. Lalu bagaimana pandangan spritual dari seorang tokoh agama dan figur publik dari Kampung Keramat Basirih, Habib Fathurrahman Bahasyim, buyut Habib Hamid Bahasyim Kubah Basirih.
BANJARMASIN, koranbanjar.net – Kemungkinan di awal Mei ini akan terjadi puncak kedalaman air sekitar 2 meter lebih, hendaknya masyarakat siap siaga meningkatkan kewaspadaan, ungkap Habib Fathurrahman Bahasyim kepada koranbanjar.net.
Selain itu munculnya bencana yang tiada henti ini, lanjut Habib Fathur panggilan akrabnya, akibat banyaknya terjadi ketimpangan-ketimpangan di muka bumi.
“Kita tidak tahu, apakah ini juga salah satu bala yang diturunkan Allah atas terjadinya berbagai ketimpangan tadi, salah satunya kriminalisasi, intimidasi terhadap ulama, habib ,” tuturnya.
Hati umat muslim tidak banyak tergerak melihat kemungkaran, ketidakadilan, kezaliman, hanya diam membiarkan perbuatan yang di laknat Allah itu.
“Mereka prihatin terhadap maksiat, dan kezaliman yang terjadi di muka bumi, namun hanya sebatas itu, tidak berani melakukan gerakan atau pembelaan, baik lisan, maupun tertulis,” ungkapnya.
Bencana yang terjadi kata Habib Fatur, tiada lain adalah disebabkan perbuatan manusia sendiri. Mereka merusak tatanan alam, menghancurkan gunung, merusak lingkungan.
“Belum lagi. maksiat di mana -mana dengan bangga melakukannya tanpa rasa malu, segeralah bertobat, lakukan sholat tobat, ini harus bahkan wajib,” serunya tegas.
Banjir yang melanda Provinsi Kalimantan Selatan dan beberapa wilayah di Indonesia tidak hanya sekadar masalah global warming, climate change, dan salah kelola pembangunan, namun tutur Habib Fathur, biasa Habib Fathurrahman dipanggil,.bisa jadi merupakan teguran dari Allah SWT, ketika banyak orang melalaikan perintahNYA.
Menurut para sufi, Allah SWT tidak sakit hati dengan kemungkaran manusia, tapi Allah SWT akan marah jika kita berpura-pura dalam menyembahNya dan bencana alam adalah tentara-tentara Allah SWT untuk meluluhlantakkan kesombongan manusia.(yon/sir)