BANJARBARU, koranbanjar.net – Koordinator Aksi Aliansi Mahasiswa Kalsel Ghulam Raeza mengatakan, dalam mengatasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla), pemerintah daerah harusnya lebih fokus melakukan pencegahan dengan pemeriksaan potensi karhutla secara berkala.
“Simpel saja, pemerintah sebagai eksekutif melalui dinas terkait harus berperan aktif dan membentuk tim gabungan untuk mengetahui atau memperkirakan iklim ini mulai panas sekitar bulan apa. Dengan begitu karhutla bisa ditanggulangi dengan pencegahan dini,” ujarnya.
Hal itu dipaparkan Ghulam Raeza kepada wartawan usai penandatanganan Gubernur Kalsel Sahbirin Noor untuk delapan petisi Aliansi Mahasiswa Kalsel terhadap Pemprov Kalsel dalam menangani karhutla, Selasa (24/9/2019) siang tadi, di halaman Kantor Gubernur, Banjarbaru.
Selama ini, dilanjutkannya, tindakan konkret dari pemerintah daerah dalam mengatasi karhutla memang sudah ada, namun itu belum cukup.
“Memang sudah ada tindakan nyata, tapi saya rasa ini belum masif. Karena sampai detik ini karhutla tetap masih ada,” pungkasnya.
Baca: 8 Petisi Aliansi Mahasiswa Kalsel Kepada Gubernur
Usai penandatanganan petisi oleh Gubernur Kalsel, ribuan mahasiswa dari Aliansi Mahasiwa Kalsel itu membubarkan diri sekitar pukul 15.00 wita. (ykw/dny)