Religi  

8 Petisi Aliansi Mahasiswa Kalsel Kepada Gubernur

BANJARBARU, koranbanjar.net – Demonstrasi mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Kalsel di depan Kantor Gubernur, Banjarbaru, Selasa (24/9/2019) pagi tadi, menyampaikan delapan petisi kepada Gubernur Kalsel Sahbirin Noor:

Berikut delapan isi petisi mahasiswa:

  1. Berkomitmen untuk tidak ada lagi membuka lahan sawit dan tidak ada pembukaan lahan untuk kepentingan sawit pribadi.
  2. Menuntut pemerintah daerah bertindak serius dalam menanggulangi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kalsel.
  3. Menuntut pemerintah daerah dan pusat melakukan pengawasan secara berkala serta mencegah kebakaran di lahan gambut atau lahan yang rentan terbakar agar karhutla tidak lagi terjadi setiap tahun.
  4. Menuntut pemerintah daerah menyediakan tenaga medis dan obat-obatan di daerah yang terkena dampak karhutla, serta melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala mengenai penyakit yang datang akibat karhutla di kalsel.
  5. Menuntut Presiden Jokowi mencopot jabatan Pangdam, Kapolda dan Danrem jika tidak bisa mengatasi karhutla.
  6. Tindak tegas dan usut tuntas para pembakaran hutan dan lahan sesuai UUD 1995, termasuk PT ABS (di Kabupaten Tanah Laut) dan PT ADL (di Kabupaten Barito Kuala).
  7. Berkomitmen untuk mundur sebagai Gubernur Kalsel apabila tidak ada tindak lanjut dari sikap Aliansi Mahasiswa Kalsel dalam jangka 2 minggu.
  8. Menuntun Gubernur dan Pemprov Kalsel wajib memberikan santunan kepada masyarakat yang terkena dampaka asap dan dibuktikan dengan dokumentasi di media.

Menurut Koordinator Aksi Aliansi Mahasiswa Kalsel, Ghulam Raeza, delapan petisi itu telah disepakati Gubernur Sahbirin Noor.

“Setelah demo ini kami langsung ke posko induk (karhutla) di kilometer 21 Landasan Ulin,” ucapnya.

Baca juga: Massa Sempat Ricuh Dipicu Perobekan Surat Oleh Mahasiswa (IV)

Demonstrasi mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi dan swasta di Banjarmasin dan sekitarnya itu berakhir pukul 15.00 wita. (ykw/dny)