Banjir yang melanda wilayah Kecamatan Astambul, Kabupaten Banjar, Kalsel, khususnya melanda Desa Jati Baru, telah membuat perekonomian warga setempat terganggu. Terutama ekonomi pertanian, seperti distribusi hasil bumi, pisang, karet dan lainnya.
BANJAR, koranbanjar.net – “Jalan utama di desa ini telah terendam. Otomatis warga yang hilir mudik membawa hasil bumi ke pasar terganggu.”
Komentar tersebut dilontarkan Ketua Badan Perwakilan Desa (BPD) Jati Baru, Kecamatan Astambul, Muhammad kepada koranbanjar.net, Minggu pagi (27/12/2020).
Oleh sebab itu, warga menyediakan jasa penyeberangan berupa lanting (perahu bambu) yang bisa menampung kendaraan roda dua. “Ongkosnya cuma sukarela,” ujar dia.
Muhammad menambahkan, jalan utama Desa Jati Baru merupakan jalur terdekat yang menghubungkan ke Jl A Yani. Kalau pun ada jalur alternatif bagi warga untuk menuju Jl A Yani membawa hasil tani, terdapat satu jalur yang memutar sangat jauh. Namun kondisi ini juga merendam sebagian jalur alternatif tersebut.
“Kami sangat berharap, pemerintah mampu memberikan solusi kepada warga di sini, terutama saat banjir melanda desa kami. Supaya ekonomi warga tetap berjalan normal, ” pintanya.
Pantauan wartawan koranbanjar.net, Minggu (27/12/2020), hampir seluruh rumah penduduk di Desa Jati Baru, mulai RT 1,2,3 dan 4 terendam. Jalan-jalan terendam air antara 10 centimeter hingga 1 meter atau ukuran sepinggang orang dewasa.
Air Sungai Rima Kiwa yang meluap juga merendam atau memasuki rumah-rumah penduduk, terutama yang berada di dataran lebih rendah. Seluruh aktivitas transportasi darat di sepanjang jalan Desa Jati Baru terhenti, baik sepeda motor, mobil tidak bisa melintas.
Bukan hanya itu, penduduk setempat terpaksa mengevakuasi dan mengumpulkan perabot rumah tangga ke tempat yang lebih tinggi, terutama tempat untuk beristirahat seperti kasur.(sir)
Baca Juga : https://koranbanjar.net/desa-jati-baru-banjir-aktivitas-warga-lumpuh/