Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Selatan, Imam Suprastowo menyambangi para petani sawit di Desa Gunung Mas, Kecamatan Batu Ampar, Kabupaten Tanah Laut, Senin (3/7/2023).
TANAH LAUT, koranbanjar.net – Dalam kegiatan kunjungan tersebut, Imam Suprastowo mengatakan pupuk sangat penting untuk mendapatkan buah sawit yang berkualitas, dikarenakan pupuk merupakan salah satu kebutuhan pokok dalam berkebun.
Namun hal ini justru menjadi salah satu beban bagi petani sawit, sejak akhir tahun 2021 diketahui harga pupuk anorganik melonjak hampir 100%, seiring dengan meningkatnya harga Tandan Buah Segar (TBS) petani yang menyentuh angka Rp.4.000 per kilogram.
Beranjak dari hal ini, Imam Suprastowo menegaskan agar para petani di Desa Gunung Mas tidak terpaku dengan pupuk bersubsidi, menurutnya petani harus kreatif ditengah kondisi saat ini dengan menyiasati pilihan pupuk yang lain.
“Karena ini lebih banyak lahan perkebunan, saya lebih fokus nantinya bagaimana para petani membuat pupuk organik. Kalau tidak diimbangi dengan pupuk yang berasal dari ternak mereka, biaya produksinya akan semakin tinggi,” ucapnya.
Disamping itu, ia juga menyampaikan di Desa Gunung Mas sudah terbentuk Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO), dengan harapan dapat menopang pembuatan pupuk yang optimal.
“Nanti kita ajak kerjasama dengan para petani yang ada di Kecamatan Batu Ampar, sehingga para petani bisa membuat pupuk organik sendiri, dengan harapan memotong biaya produksi,” katanya.
Menurut Imam, persoalan pupuk harus segera diantisipasi, mengingat harga pupuk sekarang ini melejit tiga kali lipat.
“Insya Allah dalam waktu dekat, ini akan kita tindaklanjuti bagaimana masing-masing kelompok tani bisa membuat Pupuk Organik sendiri,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Desa Gunung Mas, Muji Slamet menyampaikan apresiasinya kepada Imam Suprastowo, dengan harapan membuat petani lebih semangat di tengah kondisi saat ini.
“Terima kasih Pak Imam yang selalu mendorong kami untuk meningkatkan hasil perkebunan kelapa sawit, semoga ini menjadi angin sejuk bagi kami untuk lebih semangat bergotong royong menciptakan pupuk organik,” tutupnya. (Bay)