BANJARMASIN, koranbanjar.net – Warga Sungai Miai digegerkan penemuan orok berjenis kelamin laki-laki mengapung di aliran sungai, di Gang An-Nur, Sungai Miai Dalam RT 21, Kelurahan Sungai Miai, Banjarmasin Utara. Diduga orok itu sengaja dibuang oleh orangtuanya, karena masih ada tali pusar.
Saksi penemuan orok, Zakariya (34 tahun) warga Jalan Antasan Kecil Timur Dalam Kecamatan Banjarmasin Utara. Menurutnya, orok baru diketahui sekitar pukul 07.30 Wita, Kamis (1/7/2019).
Zakariya mengisahkan, bayi yang sudah tak bernyawa itu awal mulanya pertama kali dilihat oleh ibunya bernama Asmah (58 tahun), pagi saat ingin ke jamban sekitar pukul 06.00 Wita. Namun ibunya semula mengira mayat bayi itu hanyalah sebuah boneka yang hanyut.
“Pertama kali dilihat oleh ibu saya, namun hanya dikira boneka. Kemudian sekitar pukul 07.30 Wita saya ingin ke jamban, dan mencurigai itu bukan boneka karena ada tali pusarnya,” ujarnya.
Ia menduga bayi tersebut larut dari Sungai Belawang. “Kemungkinan bayi itu hanyut mulai Sungai Belawang. Kalau dari warga sini tidak ada yang sedang mengandung. Andai sungai di sini tadi tidak mampet, mungkin akan hanyut lebih jauh lagi,” jelasnya.
Kepolisian Polsekta Banjarmasin Utara kemudian mengevakuasi jasad bayi yang kondisinya sudah membengkak itu. Kini, jasad bayi telah dibawa ke RSUD Ulin Banjarmasin untuk dilakukan pemeriksaan.
Kepolisian masih melakukan penyelidikan dan belum dapat memberikan keterangan lebih lanjut karena bayi masih dalam proses autopsi. (ags/dra)