Rosehan Pedekate Ibnu Sina?

BANJARMASIN, koranbanjar.net – Mendekati suasana Pilkada 2020 di Kalsel mulai banyak bermunculan kandidat Calon Gubernur (Cagub) dan Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Kalimantan Selatan, Walikota dan Wakil Walikota Banjarmasin, juga Pilkada lainnya. Manuver dan nuansa politik mulai ditampilkan para kandidat.

Terkait hal itu, pentolan PDI Perjuangan Rosehan Noor Bahri jika sebelumnya bertemu Ketua Gerindra Kalsel H Abidin, kali ini langkahnya bertandang ke kediaman Walikota Banjarmasin Ibnu Sina pada malam hari.

Lantas, ada apa gerangan sebenarnya maksud anggota DPRD Kalsel ini? Apakah ada hubungan dengan niatnya maju di Pilkada Kalsel?

Pertemuan itu menurut Rosehan hanya bersilaturahmi biasa. “Biasa Bos baelangan wan bakisahan banua sekalian kisah hobby,” ujar Rosehan dengan gaya Bahasa Banjar yang khas  kepada koranbanjar.net, Rabu (31/7/2019) di Banjarmasin. “Tidak ada kata tabu untuk bersilaturahmi, berpolitik itu harus tegas namun tetap santun,” tambahnya.

Menurut Wagub Kalsel 2005 ini, beda partai tidak mengurangi persaudaraan sesama bangsa karena politik injure time. Selama untuk kepentingan yang lebih besar, maka harus disatukan kekuatan yang terbelah karena Pilkada atau Pileg maupun Pilpres.

“Begitu kegiatan itu selesai, maka tugas kita semua membangun negeri sambil mengawasi yang berhasil dan bertugas,” kata Ketua RAPI Kalsel tersebut.

Ia menambahkan, selain itu keduanya membicarakan mengenai perkembangan pembangunan Kalimantan Selatan dan Kota Banjarmasin.

“Pembicaraan dengan Ibnu termasuk tentang Jembatan Sungai Lulut, walaupun itu proyek provinsi,” tambahnya.

Perbincangan juga berlanjut mengenai hobby main Jetski untuk sama-sama berkeliling sungai sekaligus meninjau kondisi masyarakat di pinggiran sungai.

Sebelumnya keduanya hampir menjadi pasangan untuk Walikota Banjarmasin di Pilkada 2015 – 2020 dengan jargon ROIS ( Rosehan – Ibnu Sina ) Banjarmasin Sejahtera. Namun kolaborasi kedua pejabat keren itu gagal karena Rosehan mantan Wagub tidak boleh turun pangkat sesuai aturan PKPU yang melarang mantan Wagub turun jadi Calon Walikota.

Ketika momen itu disinggung, anggota DPRD Komisi III ini hanya tersenyum. “Itu cerita rahasia 5 tahun lalu,” ujar rosehan sambil tersenyum.

Apakah ROIS akan terbentuk di Pilgub 2020 mendatang? Rosehan enggan mengomentarinya, karena politik bagi dia adalah dinamis. (yon/dya)