Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Koran Banjar
Kalsel

Asal Mula Murid Guru Sekumpul, Guru Kapuh Membuka Majelis Taklim Al Hidayah

Avatar
2269
×

Asal Mula Murid Guru Sekumpul, Guru Kapuh Membuka Majelis Taklim Al Hidayah

Sebarkan artikel ini
Pengajian Guru Kapuh di Hulu Sungai Selatan. (Sumber Foto: Kominfo HSS)

Mengutip dari https://gurukapuh.com/biografi/ diketahui titik terang asal mula KH Muhammad Ridwan atau Guru Kapuh membuka Majelis Taklim Al Hidayah. Berikut gambaran dan cita-cita pendirian majelis tersebut dari sosok ulama karismatik asal Hulu Sungai Selatan (HSS), Guru Kapuh yang juga murid KH M Zaini Ghanie (Guru Sekumpul).

HULUSUNGAISELATAN,koranbanjar.net – Majelis Taklim Al-Hidayah terletak di Desa Kapuh Kecamatan Simpur Kabupaten Hulu Sungai Selatan dengan ibukotanya Kandangan.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Majelis ini mulai membuka pengajian sejak tahun 2005 yang dipimpin oleh seorang ulama yang cukup karismatik di Kabupaten Hulu Sungai Selatan dan Kabupaten Tapin yaitu KH Muhammad Ridwan bin Tuan Guru Hasan Baseri yang dikenal dengan sebutan Guru Ridwan atau Guru Kapuh.

Pengajian di tempat ini mulai ramai didatangi jamaah semenjak wafatnya ulama karismatik Kalimantan Selatan KH Muhammad Zaini bin Abdul Ghanie atau Guru Sekumpul Martapura Kabupaten Banjar.

Kepergian Guru Sekumpul menyisakan kenangan yang sangat dalam di hati masyarakat Kalimantan Selatan khususnya, sehingga menimbulkan kerinduan akan petuah-petuah dan nasehat-nasehat yang pernah ia sampaikan.

Untuk mengisi kekosongan inilah, murid-murid dari KH Muhammad Zaini bin Abdul Ghani tampil ke tengah masyarakat meneruskan perjuangan dakwah Sang Guru untuk memberikan pencerahan kepada umat dengan membuka majelis taklim atau pengajian di tempat masing-masing.

Sebagaimana diketahui bahwa KH Muhammad Zaini bin Abdul Ghani banyak memiliki murid-murid pilihan yang tersebar di berbagai daerah di Kalimantan Selatan, seperti KH Ahmad Bakri Gambut, KH Asmuni Danau Panggang, KH Bahran Jamil Barabai, KH Ahmad Juhdiannor Banjarmasin dan sebagainya.

Mereka menyampaikan pengajian sebagaimana yang pernah diajarkan oleh Sang Guru, baik dari segi materi maupun kitab yang dibacakan.

Guru Ridwan Baseri atau Guru Kapuh. (Foto:net)

Salah satu murid dari KH Muhammad Zaini bin Abdul Ghani yang berdomisili di Kandangan adalah KH Muhammad Ridwan Baseriyang juga meneruskan jejak gurunya dalam berdakwah dengan membuka majelis taklim di masjid dekat tempat tinggalnya secara umum dan terpusat di tempat itu.

Karena sebelumnya ia juga sudah mengisi pengajian di beberapa tempat baik langgar/musala dan tempat-tempat lainnya, tapi hanya untuk kalangan terbatas jamaah langgar/musala tersebut.

Sejak tahun 2005 ia kemudian memutuskan untuk membuka pengajian yang terfokus di satu tempat yaitu di Masjid Al-Hidayah Desa Kapuh dan ia pun berhenti mengisi pengajian-pengajian kecil di seluruh langgar (musala) yang ada di Hulu Sungai Selatan, secara otomatis seluruh pengajian yang sebelumnya ia datangi di beberapa tempat menyatu di Masjid Al-Hidayah.

Sehingga pengajian yang ia adakan menjadi semarak dan Majelis Taklim tersebut diberi nama Al-Hidayah sesuai nama masjid tempat pengajian berlangsung

Sejak tahun 2005 hingga sekarang di Majelis Taklim Al-Hidayah telah menamatkan beberapa kitab yang sebagian besar berisi ajaran tasawuf dan sudah pernah diajarkan di pengajian Guru Sekumpul Martapura.

Karena menurut KH Muhammad Ridwan Baseri, tujuan membuka Majelis Taklim Al-Hidayah ini hanya untuk mengulang dan melanjutkan pengajian di Sekumpul.

Sedangkan untuk saat ini kitab yang diajarkan dan wirid dibaca sebelum pembacaan kitab adalah :

A.Malam Jumat membaca Kitab al-Hikam karya Syekh Ibnu Athaillah as-Sakandari, yang didahului dengan pembacaan Burdah.

B.Sore Jumat membaca Kitab Ihyâ Ulûm ad-Dîn karya Imam Al-Ghazali, yang didahului dengan pembacaan Ratib Al-Aththas.

C.Minggu pagi membaca Kitab Melayu Penawar Bagi Hati karya Syekh Abdul Qadir bin Abdul Mutholib Al-Mandili, yang didahului dengan pembacaan Maulid Simthu ad-Durar(Maulid Habsyi).

Selain itu, setiap bulan Rajab di Majelis Taklim Al-Hidayah juga dilaksanakan haul KH Muhammad Zaini bin Abdul Ghani (Guru Sekumpul), yaitu beberapa hari setelah haul akbar di Sekumpul Martapura.

Sebagai pengisi acara adalah rombongan dari Sekumpul Martapura yang biasa mengisi pembacaan maulid dan tahlil pada acara haul KH Muhammad Zaini bin Abdul Ghani di Langgar Ar-Raudhah Sekumpul, kadang-kadang dihadiri pula oleh kedua putra KH Muhammad Zaini bin Abdul Ghani, Muhammad Amin Badali dan Muhammad Hafi Badali.

Peringatan haul di tempat ini sudah berlangsung sejak haul pertama K.H.Muhammad Zaini bin Abdul Ghani hingga sekarang dan setiap tahun jama’ah yang hadir semakin bertambah. (gurukapuh.com)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh