MARTAPURA, koranbanjar.net – Masuki musim penghujan, penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) kerap terjadi di Kabupaten Banjar.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Banjar mengeluarkan imbauan untuk langkah pencegahan dan pengendalian.
Penyakit DBD sendiri merupakan ancaman di Kabupaten Banjar apabila memasuki musim hujan.
Menurut Kepala Dinkes Kabupaten Banjar, dr Diauddin yang diwakili oleh Kabid Kesehatan Masyarakat (Kesmas), Rahimayanti, saat musim hujan pasti akan banyak genangan-genangan yang bisa menjadi sarang bagi nyamuk.
“Untuk menangani hal ini, kami (Dinkes) mengeluarkan imbauan kepada masyarakat untuk pencegahan dan pemberantasan penyakit DBD,” jelasnya kepada koranbanjar.net, Rabu (29/1/2020).
Dalam surat tersebut, ucap Rahimayanti, mengimbau kepada masyarakat agar melakukan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (G1R1J).
Gerakan ini bertujuan untuk mewujudkan peran anggota keluarga sebagai Juru Pemantau Jentik atau Jumantik.
“G1R1J tidak hanya dilakukan di rumah saja, tetapi di lingkungan perkantoran, tempat umum, sekolah dan tempat ibadah,” terangnya.
Selain itu, tambah Kabid Kesmas, upaya Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) harus dilakukan dengan melakukan 3M Plus (menguras, menutup dan mendaur ulang serta mencegah gigitan nyamuk).
“Selain itu, memelihara ikan pemakan jentik juga perlu, seperti ikan cupang dan gapi,” tambahnya.
Dari data yang dipaparkan oleh Dinkes, di Januari 2020 sudah ada 21 kasus. Untuk di tahun 2019 khususnya Januari ada 108 kasus.
Meski tahun ini mengalami penurunan, tetapi harus waspada.
“Semoga kesadaran masyarakat tentang hidup bersih terus meningkat,” tutupnya. (har/dya)