Tak Berkategori  

Antisipasi Cuaca dan Iklim Ekstrem, BMKG Buka Sekolah Lapang Nelayan

BALIKPAPAN,KORANBANJAR.NET – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG) meminta kepada pemilik kapal dan nelayan memperhatikan informasi cuaca dan iklim maritim sebelum melakukan aktivitas pelayaran di luat . Imbauan tersebut disampaikan BMKG untuk mengantisipasi cuaca ekstrem, sebagai dampak perubahan iklim global yang melanda sebagian besar wilayah Indonesia yang kerap mengakibatkan kecelakaan laut.

“Nelayan harus memonitor dan perbaharui terus informasi cuaca dan iklim maritim. Tidak bisa hanya mengandalkan “ilmu titen”, karena sekarang kondisi cuaca cepat berubah dan makin sering terjadi fenomena ekstrem,” Kepala Pusat Penelitian dan Pengengambangan BMKG Pusat Jakarta, Nelly Florida Riama, S.Si, M.Si saat membuka Sekolah Lapang Nelayan (SLN) di Kota Balikpapan, Senin (25/3/2019).

Nelly mengatakan informasi cuaca dan iklim maritim harus menjadi pertimbangan sebelum melakukan aktivitas melaut. Tidak hanya untuk kepentingan keselamatan saja, namun juga untuk meningkatkan produktivitas ikan tangkapan.

“Cuaca dan iklim maritim yang tidak menentu membuat kondisi bisa saja membahayakan bagi nelayan. Jangan nekat melaut saat cuaca buruk, apalagi untuk kapal yang berukuran kecil,” imbuhnya.

Sedangkan Sekolah Lapang Nelayan, kata Nelly, dimaksudkan untuk membantu para nelayan mendapatkan pemahaman yang lebih komprehensif tentang informasi cuaca dan iklim maritim serta dapat memanfaatkan informasi tersebut untuk aktivitas penangkapan perikanan mereka.

Sekolah Lapang Nelayan yang digagas BMKG selama ini sudah berjalan sejak tahun 2012 lalu. Sekolah tersebut sengaja digagas untuk memberikan kemampuan dan kapasitas bagi para nelayan untuk dapat memanfaatkan informasi cuaca dan iklim.

Selain itu dengan kegiatan tersebut nelayan bisa memanfaatkan informasi untuk memanfaatkan zona-zona tangkap ikan dan zona-zona aman dari bahaya gelombang tinggi dan cuaca ekstrem.

“SLN ini diharaplan bisa merangsang pengembangan ekonomi maritim yang berkelanjutan bagi nelayan dan pembudidayaan perikanan,” jelasnya.

SLN ini, sambung Nelly, akan meningkatkan keterampilan nelayan dalam memanfaatkan cuaca dan iklim maritim guna mengantisipasi dan adaptasi cuaca ekstrem akibat perubahan iklim.(sya/sir)