Tak Berkategori  

Angka Kemiskinan di Banjarbaru masih tinggi, Ternyata ini Penyebabnya..

BANJARBARU, KORANBANJAR.NET – Standar garis kemiskinan di Kota Banjarbaru cukup tinggi. Ternyata itulah penyebab angka kemiskinan di Kota Banjarbaru juga menjadi cukup tingi.

Begitulah yang disampaikan oleh Walikota Banjarbaru, H. Nadjmi Adhani setelah memaparkan beberapa pencapaian meliputi keberhasilan pembangunan yang telah dilakukan selama satu tahun terakhir dalam acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan atau Musrenbang RKPD Kota Banjarbaru tahun 2019, Senin (09/04) di Aula Gawi Sebarataan Pemerintah Kota Banjarbaru.

Dalam pemaparannya beliau menyebutkan bahwa kondisi makro meliputi indeks pembangunan manusia atau IPM Kota Banjarbaru yang mengalami peningkatan di tahun 2017 ini.

“Indeks pembangunan manusia Kota Banjarbaru mengalami peningkatan pada tahun 2016 yaitu 77,96 meningkat lagi ditahun 2017 menjadi 78,32. Angka indeksi ini merupakan yang tertinggi di provinsi Kalimantan selatan,” paparnya.

Selain itu, dalam hal pertumbuhan ekonomi, beliau juga menjelaskan bahwa Banjarbaru mengalami peningkatan pertumbuhan dari 6,95 di tahun 2016 menjadi 6,97 di tahun 2017, pertumbuhan ekonomi Banjarbaru juga tertinggi di Kalimantan selatan.

Nadjmi menerangkan bahwa disamping keberhasilan dan kemajuan pembangunan tentunya terdapat beberapa hal yang harus ditingkatkan juga sempurnakan, baik dari segi kebijakan, program maupun pelaksanaan kegiatan pembangunan.

Diketahui bahwa indeks kemiskinan Kota Banjarbaru yang mengalami peningkatan di tahun 2017, setelah sebelumnya berada di angka 4,62% ditahun 2016 mengalami peningkatan sebesar 0,06% di tahun 2017 menjadi 4,68%.

Peningkatan angka kemiskinan di Kota Banjarbaru menurutnya dikarenakan standar garis kemiskinan di Kota Banjarbaru cukup tinggi.

“Tahun 2016 standar hidup sebesar Rp505.380 perbulan atau kebawah sudah dikatakan miskin, sedangkan di kabupaten dan kota lain standar kemiskinan hanya sebesar Rp291.000 per bulan baru dikatakan miskin,” tuturnya.

Peningkatan di tahun 2017 sebesar 0,06% dikarenakan standar hidup bagi keluarga miskin juga mengalami peningkatan yang awalnya hanya Rp505.380 di tahun 2016 menjadi Rp539.608 di tahun 2017.

“Jadi apabila pendapatan kepala keluarga di Banjarbaru hanya Rp539.608 per bulan atau dibawahnya, maka dapat dikategorikan sebagai keluarga miskin,” pungkasnya.

Nadjmi berkeyakinan dengan semangat kebersamaan dan semangat persatuan, serta visi yang sama mewujudkan kota ini sebagai kota pelayanan, maka smua kendala dan kekurangan, akan bisa diatasi bersama. Semua keberhasilan yang telah dicapai merupakan hasil kerja keras dan kerjasama seluruh aparatur Pemerintah Kota Banjarbaru dan stakeholder disemua tingkatan.(med/ana)