Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Duka mendalam dan berkabung di Kota Bangil Kabupaten Pasuruan Provinsi Jawa Timur seiring wafatnya anak sulung Tuan Guru Bangil (KH Muhammad Syarwani Abdan Al Banjari) yakni KH Kasyful Anwar yang juga pengelola Pondok Pesantren Datuk Kalampaian di Kota Bangil, Kamis (5/8/2021) sekitar pukul 07.30 Wita.
BANGIL,koranbanjar.net – Kabar duka ini menyelimuti pula bagi warga Kalimantan Selatan, khususnya warga Banjar. Karena, sangat eratnya hubungan antara Tuan Guru Bangil dengan Banjar.
Tuan Guru Bangil merupakan zuriyat ke delapan dari Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari (Datuk Kalampayan), sedangkan anak sulungnya, dengan demikian tentu zuriyat ke sembilan.
Demikian duka yang disampaikan dan tertulis di laman faceebook Wali Kota Banjarbaru HM Aditya Mufti Ariffin SH MH, Kamis (5/8/2021)
Tuan Guru KH Kasyful Anwar bin Al’alimul Fadhil KH Muhammad Sjarwani Abdan bin H Muhammad Abdan bin H Muhammad Yusuf bin H Muhammad Shalih Siam bin H. Ahmad bin H Muhammad Thahir bin H. Syamsuddin bin Sa’idah binti Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari.
Tuan Guru Kasyful Anwar dilahirkan di Bangil Pasurun Jawa Timur tahun 1944, anak dari perkawinan Tuan Guru Bangil dengan Hj Bintang binti H Abdul Aziz ketika berusia lebih dari 30 tahun.
Hj Bintang masih terhitung keluarga dengan Tuan Guru Bangil, karena Bintang adalah anak paman beliau, yang berarti saudara sepupu.
Perkawinan Tuan Guru Bangil inilah dengan Hj Bintang, memperoleh beberapa orang anak, diantaranya anak pertama KH Kasyful Anwar, disusul Zarkoni, Abdul Basit, Malihah, dan Khalwani.
KH Kasyful Anwar, anak Guru Bangil yang tertua adalah generasi penerus dalam melaksanakan aktivitas pendidikan dan dakwah serta pengelolaan Pondok Pesantren Datu Kalampayan di Kota Bangil hingga sekarang ini.
Di samping itu, Tuan Guru Kasyful Anwar tercatat sebagai dosen tetap pada Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya. (dya)