Sebuah alat berat excavator kedapatan masuk ke pegunungan di wilayah Desa Nateh, Kecamatan Batang Alai Timur, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, diduga akan membuka jalan keluar masuknya pengangkut hasil tambang ilegal.
HULU SUNGAI TENGAH, koranbanjar.net – Untuk kesekian kalinya, Desa Nateh, Kecamatan Batang Alai Timur, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, terancam aktivitas tambang ilegal.
Hal tersebut menyusul adanya sebuah alat berat terpantau oleh warga memasuki desa yang berada di lereng pegunungan Meratus.
Sebagaimana yang diketahui, Hulu Sungai Tengah merupakan zona bebas tambang ilegal.
Diduga kuat excavator itu akan kembali mengupas lokasi batu bara yang terdapat di Desa Nateh, Batang Alai Timur. Dan Pada 2018 diketahui aktivitas pengupasan serupa juga pernah didapati di sana.
“Kemarin kami sudah berkoordinasi dengan pihak terkait soal temuan alat berat di Nateh,” ujar Sekretaris Daerah Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Muhammad Yani saat dikonfirmasi koranbanjar.net, Rabu (24/8/2022) siang.
Sabtu 20 Agustus 2022 alat berat jenis excavator juga terlihat melintas di Pihandam, Desa Limpasu, Kecamatan Limpasu Kabupaten Hulu Sungai Tengah menuju Pegunungan Titi, beda Kecamatan dengan Nateh, namun berdekatan dari letak lokasi.
Sekda memastikan Pemerintah bakal tegak lurus dengan komitmen anti-tambang, Ia meminta agar sesegera mungkin alat berat itu ditertibkan.
Sejatinya beberapa kali aktivitas pengupasan lahan diduga terkait tambang ditemukan di lapangan dilaporkan ke polisi.
Untuk yang terdahulu, kata Yani, secara internal pihak Polsek dan Koramil setempat juga sudah melakukan penindakan.
“Ini kan sudah yang kedua kalinya, maka kami akan minta ini ditertibkan”. Tutup yani.
(mdr/slv)