Alasan Andin Sofyanoor dan KH. Muhammad Syarif Busthomi (Guru Oton) maju sebagai bakal Calon Bupati Banjar dan Bakal Calon Wakil Bupati Banjar 2020, bukan tanpa proses yang matang. Bahkan untuk menentukan pasangan Andin Sofyanoor untuk mengikuti kontestasi Pilkada Banjar, bukan dipilih begitu saja atau diminta atas dasar keinginan Andin Sofyanoor. Akan tetapi KH. Muhammad Syarif Busthomi (Guru Oton) dipilih mendampingi Andin Sofyanoor melalui seleksi yang disepakati para alim ulama. Seperti apa seleksi yang dimaksud, berikut laporannya.
BANJAR, koranbanjar.net – Jika keputusan Andin Sofyanoor maju pada Pilkada Banjar 2020 mendatang dilatarbelakangi adanya permintaan tokoh ulama Martapura, KH. Hasanuddin Badruddin, tidak jauh berbeda dengan penentuan pasangan yang diminta mendampingi Andin Sofyanoor, yakni KH. Muhammad Syarif Busthomi atau Guru Oton.
Setelah Andin Sofyanoor meminta restu ibu kandung dan keluarga besarnya untuk maju sebagai Bakal Calon Bupati Banjar, kemudian menyampaikan persetujuan tersebut kepada KH. Hasanuddin Badruddin, berikutnya Andin Sofyanoor pun menyerahkan keputusan penentuan pendampingnya kepada KH. Hasanuddin Badruddin serta 43 alim ulama.
Berdasarkan catatan yang diperoleh koranbanjar.net, dalam proses menentukan pasangan Andin Sofyanoor untuk maju pada Pilkada Banjar, muncul 3 (tiga) kandidat yang dikemukakan para alim ulama yang dimotori KH. Hasanuddin. Tiga nama tersebut adalah KH. Naufal Muhammad Rosyad, KH. Muhammad Syarif Busthomi (Guru Oton) serta KH. Najih.
Oleh Tim Seleksi Kawal Andin dan para alim ulama, dibuatlah kriteria calon pendamping yang paling ideal berdasarkan kebutuhan masyarakat Kabupaten Banjar serta paling cocok dengan figur Andin Sofyanoor dalam memimpin Kabupaten Banjar ke depan.
Kriteria dirumuskan, kemudian dicocokkan dengan figur tiga kandidat yang diharapkan dapat mendampingi Andin Sofyanoor. Dari hasil seleksi yang dilakukan Tim Seleksi Kawal Andin serta para alim ulama tersebut, KH. Muhammad Syarif Busthomi (Guru Oton) dinilai paling cocok mendampingi Andin Sofyanoor. Para alim ulama yang berjumlah 44 orang itu pun sepakat meminta KH. Muhammad Syarif Busthomi untuk mendampingi Andin Sofyanoor, ditandai dengan penandatanganan surat rekomendasi yang diawali tanda tangan KH. Hasanuddin Badruddin.
Sesudah surat rekomendasi dari 44 alim ulama ditandatangani, barulah disampaikan kepada KH. Muhammad Syarif Busthomi (Guru Oton). Menerima surat itu, Guru Oton tidak serta merta menerima atau setuju. Akan tetapi, Guru Oton meminta izin kepada para alim ulama yang merekomendasikan dirinya, bahwa ia meminta izin terlebih dulu kepada ibunya serta ingin melaksanakan sholat istikharah. Sesudah mendapat restu dari ibunya, keluarga besarnya serta melaksanakan sholat istikharah, barulah Guru Oton memutuskan bersedia mendampingi Andin Sofyanoor.
“Alhamdulillah..setelah ulun meminta restu dengan mama, mama mengizinkan dan ridho dunia maupun akhirat,” ungkap Guru Oton.
Baca Juga;
Tidak sampai di situ, untuk menentukan siapa di antara Andin dan Guru Oton yang akan menjadi Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati, sempat Andin dan Guru Oton saling meminta. “Waktu itu ulun meminta Guru Oton yang berkenan menjadi Calon Bupati-nya, ulun cukup jadi Calon Wakil Bupati saja, karena sidin guru ulun, ulun takut ketulahan,” ungkap Andin polos.
Namun, lanjutnya, Guru Oton tidak bersedia dengan mengutip satu hadits yang berbunyi, “kalau suatu urusan tidak diserahkan kepada ahlinya, maka tunggu kehancurannya,” ucap Andin.
“Pak Andin sudah pernah menjabat sebagai anggota DPRD Banjar selama tiga periode, kemudian pak Andin juga sudah menyelesaikan pendidikan S3 Ilmu Hukum Tata Negara dan Pemerintahan, itu sudah sangat sesuai sebagai Calon Bupati, begitulah ungkapan Guru Oton,” ujar Andin Sofyanoor menirukan ucapan Guru Oton.(bersambung/ff).
