Penjabat Gubernur Kalsel Dr Safrizal ZA mengemukakan, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) adalah salah satu penopang daya ekonomi. Ini disampaikan kepada media massa usai membuka Pelatihan Wirausaha Baru sebagai Barista, yang dilaksanakan Dinas Koperasi dan UKM Kalsel, Selasa (6/4/2021) di Hotel Banjarmasin Internasional.
BANJARMASIN,koranbanjat.net – Karena sebagai penopang daya ekonomi itu, sebut Safrizal, sektor UMKM harus selalu kreatif dan berinovasi agar sektor ekonomi kreatif terus berkembang.
“Sektor UMKM adalah sektor yang paling kuat bertahan dalam kondisi krisis. Oleh karena itu, memperkuat sektor UMKM berarti juga memperkuat ketahanan ekonomi dari sebuah daerah,” ucap Safrizal.
Bagaimana dengan Barista? Dikenal sebagai pecinta kopi, pengetahuan Safrizal tentang kopi pun tidak dapat dipungkiri. Dalam sambutannya, dengan gamblang Safrizal menjelaskan jenis jenis biji kopi hingga jenis olahan kopi.
“Meski peserta acara hari ini tidak banyak, saya tetap berhadir. Karena saya adalah salah seorang pecinta kopi yang rutin mengkonsumsi kopi 9 sampai 12 kali sehari,” katanya.
Barista ini, bagi dia, bukanlah penyaji kopi, tapi seniman. Karena membuat kopi itu adalah seni dan harus dari hati.
Safrizal juga ingatkan Dinas Koperasi dan UKM selaku penyelenggara pelatihan, untuk tetap memonitor para peserta bahkan setelah pelatihan usai.
“Monitor peserta setelah pelatihan harus tetap dilakukan. Pantau sejauh mana hasil pelatihan ini diimplementasikan dalam dunia usaha”, ingatnya.
Pelatihan kali ini, selain mendapatkan alat espresso coffe maker, peserta juga dibekali pengetahuan tentang biji kopi dan jenis minuman kopi, serta panduan penggunaan dan pemeliharaan alat dari narasumber ahli.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kalsel Gustafa Yandi, menyebutkan 99,6% dari sektor usaha yang ada di Indonesia adalah pelaku UMKM. UMKM juga adalah penyedia lapangan kerja terbesar dengan presentase 97%.
Hal ini secara gamblang memproyeksikan UMKM adalah salah satu penggerak ekonomi nasional yang sangat vital dalam dunia perekenomian dan perdagangan Indonesia.
Di Kalsel sendiri, terdapat hampir 500 ribu UMKM. Sebagian aktor ini ikut terdampak pandemi dan bencana banjir di awal tahun 2021 kemarin.
“Meski dilanda pandemi dan banjir, UMKM kita dikenal dengan ketangguhannya. Mereka memiliki motivasi yang kuat dan tetap semangat bertahan dan meneruskan usahanya” ucapnya. (Ran/Adpim/dya)