Selama 5 tahun terakhir masyarakat Desa Handil Bujur Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan mengalami gagal panen.
MARTAPURA, KoranBanjar.net – Mirisnya lagi selama puluhan tahun, petani di desa terpencil itu tidak pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah terkait alat pertanian atau obat-obat tani dan sejenisnya untuk mempermudah pekerjaan tani.
“Puluhan tahun jadi petani di kampung ini, rasanya tidak ada bantuan dari pemerintah, baik berupa alat-alat pertanian maupun obat dan sejenisnya,” cetusnya kepada KoranBanjar.net Sabtu (30/5/2020), dimana ucapan Noorifansyah dibenarkan petani lainnya bernama Suwardi,
Apalagi kelompok tani seperti Gabungan Kelompok Tani(Gapoktan), Noorifansyah menegaskan tidak pernah diadakan di desa tersebut.
Mengenai penyebab gagal panen, menurut Ifan panggilannya, karena faktor alam, yakni adanya serangan hama tikus, dan burung pipit terhadap padi yang mulai menguning.
“Kalau padi sudah mulai menguning, datang segerombolan burung pipit menyerang padi kami, belum lagi disebabkan oleh hama tikus, apa yang mau dipanen, padinya tidak ada, dan keadaan ini berlangsung selama 5 tahun ini,” terangnya.
Ditambah lagi air pasang saat musim panen, Noorifansyah mengungkapkan kadang hanya pasrah padi terendam air.
“Kalau sudah begitu, cepat-cepet kami panen, pastinya agak repot dan banyak kerjaannya, usai dipanen langsung dirontok, agar padi yang basah tidak tumbuh di dalam karung,” bebernya.
Melalui media ini, Noorifansyah bersama petani lainnya mengusulkan, sekaligus berharap kepada Pemerintah Kabupaten Banjar, agar meninjau keadaan petani di Desa Handil Bujur.
Selain itu dirinya mengusulkan 3 permintaan, yakni, Pemkab memberikan bantuan berupa mesin perontok padi, obat rumput serta alat penyemprot rumputnya.
“Untuk lebih baiknya, jika berkenan menemui petani di kampung ini, agar pemerintah bisa mendengarkan langsung keluhan petani di sini,” katanya penuh harap.
Ketua Pemusyawarah Desa(KPD), Hadriani, membenarkan, warganya selama 5 tahun ini mengalami gagal panen.
“Kelihatannya tahun ini ada harapan, mudah-mudahan jangan sampai gagal lagi,” ucapnya cemas.
Saya ini untuk membantu meringankan biaya hidup para petani yang gagal panen, pihak aparat desa setempat memberikan bantuan Dana Desa berupa BLT.(yon)