Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo bersama Gubernur Kalsel Sahbirin Noor meninjau dua lokasi optimasi lahan (opla) rawa di Kalsel, Sabtu (16/5/2020).
BANJARBARU, koranbanjar.net – Kedua lokasi itu, berada di Desa Karang Indah, Kecamatan Mandastana, Kabupaten Barito Kuala dan Desa Manarap Baru, Kecamatan Kertak Hanyak, Kabupaten Banjar.
Seperti diketahui, Indonesia memiliki potensi lahan rawa sebesar 33,4 juta hektar (ha). Namun, terdapat beberapa faktor pembatas dalam pengelolaannya.
Faktornya, seperti tingkat kesuburan lahan yang rendah dan kemasaman tanah tinggi rezim air yang fluktuatif.
“Saya percaya, teknologi, riset, pupuk yang bagus, dan mekanisasi pertanian, lahan rawa dapat dimaksimalkan dengan sistem yang lebih baik,” Kata Syahrul.
Ia menegaskan, kegiatan opla rawa harus fokus pada perbaikan infrastruktur lahan dan air.
“Diantaranya, dengan prioritas pada kegiatan perbaikan tata air mikro, rehabilitasi atau pembangunan pintu-pintu air, pembangunan atau pembenahan infrastruktur lainnya di lahan rawa, serta peningkatan kualitas atau kesuburan lahan rawa.
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Sarwo Edhy menjelaskan, Provinsi Kalsel telah mengalokasikan kegiatan optimasi lahan rawa seluas 120.000 Ha di 9 kabupaten pada tahun 2019.
“Dengan teknologi yang digunakan, lahan rawa mampu meningkatkan indeks pertanaman dari IP 100 menjadi IP 200. Selain itu, meningkatkan produktivitas. Alhasil, manfaatnya terasa terhadap peningkatan pendapatan petani,” tuturnya.(ykw/maf)