BANJARMASIN, koranbanjar.net
Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang disalurkan oleh Perbankan Kalimantan Selatan masih belum terlaksana dengan baik, hal itu disebabkan adanya perbedaan persepsi selama ini tentang pemanfaatannya oleh pihak perbankan dengan dinas terkait.
Sehingga Komisi II DPRD Kalimantan Selatan perlu mengambil langkah melakukan pertemuan kepada pihak-pihak tersebut, guna menyamakan persepsi penyaluran KUR ini.
“Perbankan penyalur KUR di Kalimantan Selatan, kita hanya ingin menyamakan persepsi antara pihak bank dengan pihak dinas yang menerima KUR, sehingga nanti KUR itu sesuai dengan yang kita harapkan, jangan sampai tidak termanfaatkan dengan baik,” tegas Ketua Komisi II, Imam Suprastowo kepada media usai melakukan pertemuan di ruang Komisi II DPRD Kalsel Banjarmasin 4 hari yang lalu.
Ditanya mengenai kendala selama ini, Politisi PDIP Kalsel ini mengklaim tidak ada masalah, ia menjelaskan hanya ingin menyamakan persepsi.
“Sehingga tidak ada lagi kata-kata kesulitan untuk menyalurkannya,” katanya.
Pihaknya sudah menyampaikan kepada seluruh bank saat reses, dimana apabila diperlukan di daerah tertentu bisa menyertakan pihak perbankan, karena yang mengetahui aturan secara teknis adalah bank itu sendiri,” terangnya.
KUR pada tahun 2020 mengalami kenaikan dengan target 500 Miliar dari tahun sebelumnya hanya 300 Miliar, terealisasi sebesar 89%.
“Alhamdulillah sampai bulan Februari ini sudah 9% diserap,” pungkasnya.(yon)
