Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Koran Banjar

Warning! 7 Anak Gangguan Kejiwaan Akibat Kecanduan Gawai

Avatar
264
×

Warning! 7 Anak Gangguan Kejiwaan Akibat Kecanduan Gawai

Sebarkan artikel ini

BANJARBARU, koranbanjar.net – Warning alias peringatan bagi para orang tua. Saat ini, sudah sebanyak 7 orang anak-anak terkena gangguan jiwa akibat kecanduan gadget.

Bahkan, salah satunya ada yang sampai dirawat inap di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Sambang Lihum.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Direktur Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Sambang Lihum, dr IBG Dharma Putra menyatakan hal tersebut, Sabtu (19/10/2019).

“Di Kalsel, sudah mulai ada penderita gangguan jiwa ketagihan gawai. Ketahuan di RSJ sini masih 7 anak, 1 orang malah dirawat inap. Tapi mungkin di masyarakat sudah banyak juga namun tidak kami ketahui,” ujarnya kepada koranbanjar.net saat ditemui di RSJ Sambang Lihum.

Kurangnya alternatif tempat bermain di dunia nyata untuk anak, menjadi penyebab anak kecanduan bermain game pada gawai.

“Seharusnya, anak-anak diberi alternatif permainan lain selain gawai, itu memang peran pemerintah yang membuat taman bermain. Agar membuat mereka lepas dari gawai, namun juga sangat perlu kerja sama dengan keluarganya sendiri,” katanya.

Menurutnya, saat ini kebanyakan orang tua mengandalkan game pada gawai untuk menenangkan anaknya ketika sedang rewel.

Sebagaimana diketahui, menurut organisasi kesehatan dunia atau WHO sejak tahun 2018 resmi menetapkan kecanduan game termasuk International Classification of Diseases (ICD) atau diklasifikasikan sebagai penyakit gangguan mental.

“Kasus anak dan remaja kecanduan gawai di Kalsel telah ada sejak dua tahun silam atau tepatnya pada 2017 hingga sekarang. Di usia yang rentan terjadi gangguan kejiwaan yakni 13 hingga 17 tahun,” ucapnya.

Dharma mengungkapkan, dari ke tujuh anak yang diketahui mengalami gangguan kejiwaan kecanduan gawai, saat ini telah berangsur-angsur pulih.

“Dari tujuh anak tadi, hanya ada satu anak yang dirawat inap. Sebab, kelakuannya sudah berubah karena menganggap dirinya seperti hero atau meniru karakter yang ada di game itu,”bebernya.

Dirinya membeberkan, peran aktif masyarakat penting apabila melihat anak yang bermain gadged lebih dari 10 jam. Selain itu, melupakan tugas dan kewajibannya bersekolah.”Jika sudah ada gejala seperti itu, sebaiknya segera di konsultasikan ke RSJ Sambang Lihum,” lanjutnya.

Ia berharap, agar tak ada yang bertambah anak mengalami gangguan kejiwaan kecanduan gawai.

“Segera bawa ke RSJ Sambang Lihum, hususnya bagian anak. Karena kita punya alatnya, metode, dan teknologinya juga lengkap. Niat kami baik untuk membantu masyarakat,” imbaunya.

Dikarenakan Kalsel sudah mulai ada beberapa anak yang mengalami gangguan tersebut, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Pemprov Kalsel) memiliki rencana akan membangunkan taman.

“Semoga rencana tersebut, menjadi kesempatan besar untuk mencegah terjadinya masalah ini. Anggaran pembangunan ini menggunakan APBD, dan merupakan inisiatif dari Gubernur Kalsel,”tuturnya.

Dijelaskannya, Gubernur menunjukkan dibangunnya taman tersebut sebagai bentuk rasa kepedulian terhadap masyarakat.

“Rencananya, seminggu empat kali dibuka untuk umum. Agar antara anak istimewa dan anak biasa bisa saling interaksi,

Tak main-main, rencana taman yang akan dibangun pada tahun 2020 tersebut, ternyata sudah diperintahkan Gubernur Kalsel kepada Ketua dan Komisi IV DPRD Provinsi Kalsel. (ykw/dya)

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh