BATULICIN, koranbanjar.net – Bekantan betina ditemukan dalam kondisi terluka di Jalan Poros 30 Tanah Merah Kecamatan Batulicin Kabupaten Tanah Bumbu, Kamis (26/9/2019). Bekantan itu terluka di bagian dada kiri, selanjutnya dibawa oleh penemunya anggota Polres Tanah Bumbu ke Balai Karantina ASDP Batulicin.
Satwa endemik khas Kalimantan itu diketahui terluka setelah tertabrak sepeda motor warga yang melintas, dan lokasi penemuan tidak jauh dari penemuan terdahulu tiga hari sebelumnya, seekor bekantan jantan terkena jaring milik warga.
Di Balai Karantina ASDP Batulicin, bekantan betina diberikan pengobatan terhadap luka-lukanya dan perawatan memulihkan kondisi. Pertolongan dan pengobatan oleh dokter hewan setempat, ialah penyuntikan antibiotik khusus agar luka tidak menimbulkan infeksi.
Setelah sempat di karantina selama satu hari dan melihat kondisi maskot fauna Kalsel ini tampak mulai membaik, Balai Karantina ASDP berkoordinasi Seksi Konservasi Wilayah III Batulicin, BKSDA, dan KPH Kusan melakukan pelepasliaran bekantan betina di Pulau Suwangi, Jumat (27/9/2019)
Pulau Suwangi adalah tempat habitat bekantan alam bekantan. Bekantan jantan dulu ditemukan tersangkut jaring, juga dilepasliarkan di Pulau Sungai yang masih termasuk wilayah Kecamatan Batulicin Kabupaten Tanah Bumbu.
Semoga saja, kata Kepala KPH Kusan Syafriani, bekantan betina yang dilepasliarkan ini lukanya tidak dalam kena infeksi dan bisa bertemu bekantan jantan yang dilepaskan waktu lalu.
“Mudah-mudahan berkumpul bekantan lainnya dan bekantan jantan lepas liar sebelumnya,” kata dia.
Syafriani memperkirakan, ditemukannya bekantan-bekantan di tempat terbuka karena habitatnya selama ini terganggu dengan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Sehingga, mereka berupaya menghindari dan berpindah tempat. “Kemungkinan besar mereka merasa terganggu, karena tempatnya terbakar dan meninggalkan habitat ke arah jalan raya,” katanya. (dya)