Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar

Begini Pentingnya Sertifikasi Pustakawan

Avatar
507
×

Begini Pentingnya Sertifikasi Pustakawan

Sebarkan artikel ini

BANJARMASIN, koranbanjar.net – Puluhan pustakawan di Kalsel mengikuti sosialisasi sertifikasi dan pra sertifikasi yang diadakan Perpustakaan Daerah Provinsi Kalsel di Hotel Rattan Inn Banjarmasin, Selasa (17/9/2019).

Sosialisasi ini membahas pentingnya sertifikasi dan kekompotenan seorang pustakawan.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Seperti disampaikan Kepala Pusat Pengembangan Pustakawan Hj. Opong Sumiati, kegiatan ini di antaranya untuk menjelaskan pentingnya sertifikasi bagi pustakawan, dan pemerintah sangat mendorong untuk semua profesi yang ada di Indonesia untuk sertifikasi.

“Pemerintah sangat mendorong untuk menggalakan semua profesi yang ada di Indonesia untuk disertifikasi, mungkin saat ini fokusnya masih di barang, tapi seperti contoh helm yang harus SNI alias berstandar agar penggunanya nyaman karena sudah terstandar,” tuturnya.

Lebih lanjut ia menerangkan, pustakawan sertifikasi tidak hanya bisa bekerja di luar Indonesia, tetapi orang luar juga bisa bekerja di Indonesia, seperti keputusan Menteri Ketenagakerjaan nomor 228 tentang jabatan tertentu boleh diduduki oleh tenaga asing untuk sebagai tameng saringannya itu melalui sertifikasi.

“Alhamdulillah perpustakaan nasional RI sebagai instansi pembina, konsen dengan hal ini sejak tahun 2012, diawali dengan adanya dibentuk LSP, kemudian melaksanakan dengan intens setiap tahun,” terangnya.

Ia menjelaskan, pustakawan atau tenaga perpustakaan tidak hanya 20 unit kompetensi yang di SAK, melainkan 120 standar kerja kompetensi nasional Indonesia bidang perpustakaan, dan ini sebagai acuan dari LSP.

“Perlunya sertifikasi menandakan seseorang itu kompeten di bidangnya dengan adanya selembar sertifikat kompetensi yang diterbitkan LSP yang dalam hal ini lembaga yang dipercaya untuk menerbitkan sertifikasi, menandakan orang tersebut memang kompeten,” jelasnya.

Bagi pustakawan yang nantinya sudah tersertifikasi, tentunya akan banyak manfaatnya baik untuk dirinya sendiri untuk bisa menjual kemampuan secara kompeten kemudian bagi pengguna merasa bangga karena dilayani orang yang profesional, selain itu juga akan mengangkat lembaga yang bersangkutan.

“Dalam hal ini yang dampaknya kelihatan sekali di perguruan tinggi, ketika perguruan tinggi mengajukan ke dikti untuk akreditasi itu akan meningkat poinnya misalkan dari C ke D, B ke A, dan itu ketika pustakawan sudah tersertifikat dan profesional,” ujarnya.

Masih di tempat yang sama, Sekretaris Dispersip Kalsel M. Ramadhan mengatakan, tahun kemarin ada sekitar dua orang mengikuti sertifikasi yakni, Laila dan Sauki pustakawan dari Universitas Islan Negeri (UIN).

“Kami harapkan itu menjadi motor penggerak untuk berikutnya makanya dengan sosialisasi dan prasertifikasi hari ini insya Allah tahun depan kita akan melakukan ujian sertifikasi terhadap pustakawan di Kalsel, di mana dua tahun sudah bergerak. Artinya apa? Semangat bisa dilihat sendiri kalau ada acara-acara pustakawan. Dengan senang mereka datang,” tuturnya.

Ramadhan menjelaskan, pustakawan yang telah mengikuti ujian belum tentu kompeten. Maka dari itu nanti akan dilatih dan dididik kembali. Untuk jumlah pustakawan di Kalsel ada 75 orang.

“Apalagi ada impasi sebentar lagi keluar ada tambahan 12 orang menutupi yang pensiun-pensiun yang tidak bisa lagi menjadi pustakawan kita tutupi dengan impasing,” pungkasnya.

Dikatakan, jika pustakawan kompeten nantinya ia menjadi motor penggerak untuk memotivasi, baik di lembaga maupun masyarakat, sehingga dengan begitu, akan membuat minat baca menarik. (ags/dra)

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh