Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Koran Banjar

Sirbam, Si Manis Merah Primadona Asal Balangan

Avatar
1767
×

Sirbam, Si Manis Merah Primadona Asal Balangan

Sebarkan artikel ini

BALANGAN, koranbanjar.net – Bagi masyarakat Kalimantan Selatan, Sirup Batu Mandi Balangan (Sirbam atau SBB) mungkin sudah menjadi minuman yang tak asing lagi, terlebih bagi mereka yang suka minuman manis. Bahkan bisa jadi si manis merah itu sudah diketahui dan banyak disukai masyarakat lain di luar Kalsel.

Memang, sirup yang memiliki rasa manis tiada duanya itu sudah lama menjadi primadona masyarakat. Menariknya, di balik rasanya yang khas, Sirbam dibuat masyarakat Kecamatan Batu Mandi di dapur-dapur sederhana rumah mereka.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Ya, sesuai namanya, Sirbam merupakan minuman khas dari Kecamatan Batu Mandi, Kabupaten Balangan. Itu sebabnya sirup yang diproduksi masyarakat Batu Mandi secara turun-temurun itu sulit ditemukan di daerah lain di luar Balangan. Tak semua sentra oleh-oleh di berbagai daerah ada menjual Sirbam.

Menurut salah satu pembuatnya, Kamar, Sirbam sudah diproduksi masyarakat Batu Mandi sejak 1990-an. “Sedangkan saya baru memproduksi Sirbam dari 2006 lalu,” ujarnya kepada koranbanjar,net, Minggu (28/7/2019).

Proses pengolahan hingga pengemasan sirup ke dalam botol semuanya dilakukan Kamar di rumahnya dengan cara tradisonal dan alat manual. Setelah selesai dikemas, Kamar menjual sirupnya sendiri di depan rumah.

Tiga ukuran botol berisi Sirbam mulai paling kecil, sedang hingga besar dijual dari harga Rp 18 ribu, Rp 19 ribu, dan Rp 20 ribu. “Rata-rata ada sekitar 150 botol sirup yang laku terjual setiap hari,” katanya.

Kamar memperlihatkan Sirup Batu Mandi yang siap jual di rumahnya. (foto: maulana/koranbanjar.net)

Dalam memproduksi Sirbam, setiap harinya Kamar mengaku bisa menghabiskan gula hingga sembilan sampai sebelas karung. Puluhan kilogram gula tersebut merupakan bahan utama kedua pembuatan sirup setelah air.

“Apalagi kalau penjualannya sedang meningkat seperti bulan puasa (Ramadan), bisa 13 karung gula habis dalam sehari,” tuturnya.

Kamar membeberkan, rasa manis Sirbam yang khas dan tak bisa disamai dengan sirup lain karena pembuatannya tidak menggunakan bahan pengawet dan pemanis buatan. “Karena itulah banyak yang menyukainya, bahkan Sirbam terkenal tidak hanya di Balangan saja, namun sudah ke berbagai daerah,” ungkapnya.

Selain itu, tambah Kamar, Sirup Batu Mandi juga sering dipamerkan sebagai minuman khas Balangan di berbagai acara regional maupun nasional. (mj-025/dny)

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh