BANJARBARU, KORANBANJAR.NET – Penjual jasa tukar uang, Supian, memperkirakan sepinya transaksi tukar uang yang ia lakoni setiap hari di Pasar Ulin Raya, Landasan Ulin Tengah, Liang Anggang, Banjarbaru, dikarenakan faktor penyelenggaraan Pemilu 2019.
“Sepertinya faktor kurang ramai ini karena habis pemilu tahun ini, jadi uang para caleg habis untuk kampanye. Kalau tahun kemarin kan belum ada pemilu,” ujar Supian sambil tertawa, saat ditemui koranbanjar.net menjelang lebaran kemarin.
Dibanding menjelang lebaran tahun lalu, Supian yang mengaku sudah menggelar jasa tukar uang sejak setengah bulan menjelang lebaran kemarin itu, merasakan transaksi tukar uang tahun ini terbilang kurang ramai.
Dia menyebut menurunnya transaksi tukar uang menjelang lebaran tahun ini bahkan hingga mencapai 60 persen.
Penurunan yang dirasakan Supian tersebut membuatnya hanya berhasil menukar uang Rp 5 juta sampai Rp 7 juta per hari. “Padahal kalau dibandingkan tahun kemarin bisa lebih dari pada itu,” ungkapnya.
Supian menjabarkan, dari uang yang ditukarkan dirinya mendapat keuntungan 5 persen. “Misalnya Rp 1 juta, ya uang jasanya yang saya dapat Rp 50 ribu. Saya di sini setiap hari dari jam 7 pagi sampai jam 10 malam,” ujarnya.
Salah seorang pembeli jasa tukar uang, Rishka, mengatakan uang yang ditukarnya untuk keperluan membagi sedekah di saat lebaran. “Uang yang saya tukar untuk dibagikan pas hari raya, biasalah bagi-bagi THR,” ucapnya. (ykw/dny)
