Seorang bocah berusia 10 tahun, Muhammad Rifki Fadillah asal Desa Jingah Habang, Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar, tergeletak di rumah sakit menjalani perawatan sudah selama 10 hari. Namun pelaku tak kunjung datang bertanggung jawab. Sementara biaya pengobatan yang ditanggung keluarga korban cukup besar, karena korban mengalami luka pembengkakan pada lambung dan otak.
BANJAR, koranbanjar.net – Korban tabrak lari, Muhammad Rifki Fadillah (10) kini sudah 10 hari berada di rumah sakit Anshari Saleh Banjarmasin. Sebelumnya bocah ini menjadi korban tabrak lari di jalan Bypass Sungai Ulin-Mataraman pada sepekan lalu dan kondisinya sekarang masih dalam perawatan serius di RS Anshari Saleh Banjarmasin.
Menurut tokoh masyarakat Karang Intan yang juga Ketua Tim Penggalangan Dana Peduli Korban, Warhamni yang berhasil dihubungi koranbanjar.net, Selasa, (17/12/2024), kondisi korban dalam kondisi terikat pada tangan dan kaki, karena terkadang masih kejang-kejang. Selain itu, korban mengalami dua luka yang serius, pertama pembengkakan dan pendarahan pada lambung, kedua pendarahan dan pembengkakan pada bagian otak.
“Memang saat ini kondisinya ada sedikit kemajuan, korban sudah membuka mata walaupun tidak berbicara ataupun ada reaksi yang lain,” kata Warhamni.
Diketahui, selama 9 hari korban dalam kondisi koma, “alhamdulillah kemarin sudah siuman, kami juga membantu uruskan Jasa Raharja kemudian penggalangan dana. Alhamdulillah terkumpul sekitar 9 juta yang kita serahkan langsung hari ini, tadi ulun juga ada ditelepon salah satu pihak swasta pengusaha di daerah kita yang mau membantu,” kata mantan anggota DPRD Banjar ini.
Infonya, lanjut dia, pengusaha itu akan datang ke rumah sakit sepertinya mau menyerahkan bantuan.
“Mudah-mudahan harapan orang tua korban, Rifki cepat ditindak lanjuti dan sembuh kembali,” paparnya.
Dijelaskan Warhamni, ibu korban, Mariati hanya berprofesi sebagai pemetik bunga. Dia juga sudah bercerai dengan suaminya sejak 6 tahun lalu, ketika Rifki berumur 4 tahun.
“Tadi ibunda korban mengucapkan terima kasih kepada seluruh donator, penyumbang dan pihak rumah sakit atas bantuan dan doanya untuk korban,” ujarnya.
Terkait biaya lanjutan operasi, dirinya belum mengetahui pasti dari pihak rumah sakit.
“Kita lihat kondisi terakhir, kalau nanti memang diperlukan tindakan-tindakan lebih lanjut terkait penggalangan dana kemanusiaan terhadap korban, pihaknya akan kembali bergerak,” tutupnya. (kan/sir)