Kondisi Pusat Perbelanjaan Sekumpul (PPS) paska dikelola swasta PT Sinar Harapan Jaya telah menjadi perhatian serius bagi Perumda Pasar Bauntung Batuah (PBB). Bahkan, ternyata perusahaan milik daerah tersebut sudah merancang, membuat desain besar untuk membenahi PPS.
MARTAPURA, koranbanjar.net – Direktur Utama Perumda PBB, Rusdiansyah kepada koranbanjar.net, beberapa waktu lalu menyatakan, sekarang ini pihaknya sudah membuat desain untuk melakukan penataan terhadap Pusat Perbelanjaan Sekumpul (PPS) Martapura. Pihaknya memahami bahwa, banyak persoalan yang harus diperbaiki terhadap infrastruktur maupun fasilitas umum pada PPS.
“Kami sudah membuat desain pembenahan Pusat Perbelanjaan Sekumpul (PPS) Martapura. Salah satunya membenahi kawasan terminal, serta bangunan-bangunan yang selama ini belum berfungsi,” ungkap Rusdiansyah seraya menunjukkan desain rancangan pembenahan PPS.
Sementara itu, Sekda Banjar, DR. Mokhammad Hilman, ST.MT beberapa waktu lalu pernah mengutarakan, aset PPM / PPS itu tidak bisa dipindah-tangankan dari pihak pengelola swasta kepada pihak lain. Karena aset-aset tersebut merupakan milik Pemerintah Kabupaten Banjar.
“Aset di sana tidak bisa dipindah-tangankan. Statusnya hanya sewa, karena lahan bangunan adalah milik Pemda,” ucapnya.
Hilman juga sempat menyebutkan, rencananya, PPM akan dijadikan terminal transit untuk para penziarah makam Abah Guru Sekumpul.
“Pemerintah kan tidak mungkin membuat kawasan terminal parkir dari sekitar makam Sekumpul. Rencananya, pemerintah akan menjadikan PPS (PPM) sebagai terminal transit para penziarah. Dari situ, para penziarah dapat menuju makam Guru Sekumpul menggunakan transportasi lain seperti becak atau lainnya, bahkan bisa pula hanya jalan kaki,” kata dia.
Selain itu, rencananya, tambah Hilman, di kawasan PPM akan dibangunkan museum Guru Sekumpul. Sehingga penziarah bisa melihat-lihat benda bersejarah maupun perjalanan hidup Guru Sekumpul di museum.
Penelusuran koranbanjar.net, sekarang ini kondisi PPS Martapura masih belum ada yang berubah. Bangunan-bangunan yang didirikan sejak 25 tahun silam itu sudah banyak yang rusak dan hancur. Seperti petak-petak yang dipersiapkan untuk los pedagang kaki lima, sebagian besar hancur berantakan. Begitu pula dengan bangunan terminal angkutan umum.
Tidak hanya itu, pertokoan dan ruko-ruko masih banyak yang kosong dan tidak difungsikan. Sehingga dipergunakan orang-orang yang tidak bertanggung jawab untuk keperluan yang tidak semestinya.(sir)