Demi mempererat silaturahmi dan hubungan baik dengan masyarakat, salah satu perusahaan pertambangan intan di Kota Banjarbaru PT Galuh Cempaka, mengajak warga Palm, terutama yang bertempat tinggal di sekitar lingkungan perusahaan, untuk berbuka puasa bersama.
BANJARBARU, koranbanjar.net – Ketua Panitia kegiatan berbuka puasa, Akli kepada media ini, Jumat, (29/3/2024) di Kantor PT Galuh Cempaka, tempat acara tersebut menyampaikan kegiatan berbuka puasa bersama warga ini sebenarnya sudah rutin tiap tahun dilaksanakan.
“Tujuannya adalah agar hubungan dengan warga terutama yang tinggal di sekitar lingkungan perusahaan terus terbina dan makin mempererat silaturahmi serta hubungan baik yang selama sudah terjalin,” ujar Akli.
Selain masyarakat, acara berbuka puasa ini juga diikuti seluruh karyawan dan keluarga juga para undangan dari aparat pemerintah setempat, dari Lurah, Babinsa, Bhabinkamtibmas, Brimob dan jajaran pimpinan perusahaan.
“Untuk para undangan aparat desa, termasuk Babinsa, Bhabinkamtibmas dan lainnya, ada sekitar dua puluh lima undangan. Dan untuk warga ada sekitar dua ratus orang ditambah karyawan dan keluarga,” terangnya.
Acara dimulai dari pukul 17.30 Wita atau jam 5.30 sore mulai dari pembukaan, sambutan dari pimpinan perusahaan, kemudian dilanjutkan tausiyah yang dibawakan oleh Ustadz Hidayatullah.
“Kami berharap dengan adanya kegiatan berbuka puasa dan sejenisnya seperti ini dengan melibatkan warga, maka hubungan ke depannya terus meningkat lebih baik, saling mendukung dan mensupport,” harapnya.
Diketahui sebelumnya setelah vakum beberapa tahun, PT Galuh Cempaka yang bergerak di bidang pertambangan intan di Kelurahan Palam Kecamatan Cempaka, Kota Banjarbaru ternyata telah kembali beroperasi.
Perusahaan yang kini dikelola pengusaha lokal ini bahkan sudah mampu menghasilkan produksi intan 100-150 karat setiap bulannya.
Direktur Teknik Tambang PT Galuh Cempaka Amin Sitepu mengatakan, perusahaan tambang ini sempat terhenti selama delapan tahun lamanya.
Amin menjelaskan sejak 2004 PT Galuh Cempaka Banjarbaru mulai beroperasi di areal tambang utama Banjarbaru hingga 2009.
Namun 2009 sampai 2017 stand by artinya dalam kegiatan itu statusnya menunggu.
Lalu pada 2018 akhir mulai kembali rekonstruksi. Akhirnya pada tahun 2019 akhir mulai beroperasi lagi hingga sekarang.
Untuk wilayah tambang sendiri kini semakin meluas dengan mencakup tiga kabupaten kota yakni Kota Banjarbaru, Kabupaten Banjar dan Tanah Laut.
(yon/rth)