BARABAI, KORANBANJAR.NET – Gerhana total blood moon yang baru saja usai tadi menjadi perhatian sebagian warga. Beberapa warga seperti di Barabai, HST, terlihat antusias untuk melihat langsung gerhana. Mereka berkumpul jalan by pass dari pukul 23.00 Jumat malam waktu setempat.
Sesuai informasi dari BMKG gerhana mulai dari jam 00.14 hingga pukul 05.15, sedangkan puncak gerhana total pada jam 03.22 waktu Indonesia bagian barat.
Idil warga Kelurahan Barabai Timur yang menunggu gerhana bersama teman-temannya mengatakan kepada koranbanjar.net, melihat langsung terjadinya gerhana di jalan by pass akan lebih leluasa memandang, sebab pandangan tidak terhalang oleh pepohonan.
Sementara warga bernama Saderi mengungkapkan dirinya bersama temannya tidak ingin kehilangan momen detik-detik proses terjadinya gerhana. “Jadi kami mulai jam segini sudah ngumpul sambil ngobrol-ngobrol dibarengi dengan makan-makan cemilan,” ujarnya.
Fenomena bulan ini merupakan yang kedua di tahun 2018 setelah gerhana bulan pada 31 Januari lalu. Istemewanya gerhana kali ini merupakan gerhana total terlama di abad 21 ini, yakni selama 103 menit. Gerhana ini merupakan fenomena terakhir pada 2018 ini.
Gerhana tadi juga terjadi bersamaan dengan oposisi perihelik Mars, sebuah peristiwa yang terjadi setiap 25.000 tahun sekali yang mana planet Mars terlihat begitu dekat dengan bulan dan jelas terlihat dengan mata telanjang.
Namun sayangnya di Barabai sendiri cuaca tidak terlalu mendukung. Sempat dituruni hujan beberapa saat, namun ketika gerhana total warga masih dapat melihat dengan jelas meski awan sedikit menutupi.
“Tadi sempat turun hujan sekitar jam 1 dinihari. Syukurnya ketika gerhana total masih dapat kita saksikan meskipun sedikit tertutupi awan,” ujar Mahdi warga Kampung Qhadi Barabai.
Sementara di daerah Martapura sendiri saat gerhana total cuaca begitu cerah sehingga begitu jelas disaksikan. (ami/dra)