Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Koran Banjar
Kotabaru

Stok Darah Kosong Pasien di Kotabaru Cari Pendonor di Medsos, Kerjasama RSUD Dengan PMI Dipertanyakan?

Avatar
655
×

Stok Darah Kosong Pasien di Kotabaru Cari Pendonor di Medsos, Kerjasama RSUD Dengan PMI Dipertanyakan?

Sebarkan artikel ini
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pangeran Jaya Sumitra Kotabaru. (Sumber Foto: Cah/Koranbanjar.net)
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pangeran Jaya Sumitra Kotabaru. (Sumber Foto: Cah/Koranbanjar.net)

Permintaan donor darah melalui sosial media kembali harus dilakukan oleh masyarakat. Pasalnya hal tersebut dikarenakan kosongnya stok persediaan darah di RSUD Pangeran Jaya Sumitra Kotabaru.

KOTABARU, koranbanjar.net Seperti yang dialami salah satu warga Desa Geronggang, Kecamatan Kelumpang Tengah, Kabupaten Kotabaru, terpaksa harus mencari pendonor darah melalui media sosial.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

“Awalnya sudah masuk empat kantong dari Rumah Sakit, namun ternyata masih kekurangan tiga kantong lagi, sehingga disuruh pihak rumah sakit untuk mencari pendonor darah sendiri di luaran,” ujar pasien yang tidak mau disebutkan namanya, Jumat (16/12/2022).

Sementara itu, Direktur Rumah Sakit Pangeran Jaya Sumitra Kotabaru, drg. Adrian Wijaya mengaku, sistim penyimpanan stok darah di RS PJS tidak bisa lama, dan paling tidak harus yang terbaru yang didapat dari pihak keluarga, atau ditanyakan ke Unit Transfusi Darah (UTD).

“Darah yang baru ini kan lebih segar dibanding yang disimpan lama, makanya kami sering membuka link mencari pendonor,” ujarnya.

Namun ditanya mengenai pasien yang diminta untuk mencari pendonor sendiri di luar oleh petugas RS, Adrian mengatakan hal tersebut sudah menjadi standar Operasional Prosedur dari petugas yang menyerahkan kepada pihak keluarga.

Dan iya juga menyebutkan saat ini pihak RS PJS pun, sudah bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia.

“Kita juga sudah bekerjasama dengan PMI,” singkatnya.

Berbeda dengan pihak Unit Donor Darah, Sugian Noor yang merupakan Kepala UDD Kotabaru sangat menyayangkan adanya pihak keluarga pasien, yang kembali harus mencari pendonor melalui media Sosial seperti WhatsApp, Facebook, hingga Instagram.

Bahkan ia juga menekankan, pihak RSUD harusnya memfasilitasi pasien untuk menyediakan kebutuhan darah. Untuk itu kenapa PMI mendirikan UDD agar dapat menunjang pelayanan RSUD.

“Tapi pihak RSUD ini kurang responsif dan kooperatif dengan pihak UDD,” tegas Sugian.

Dari pernyataan Direktur RS PJS yang menyebutkan telah bekerjasama dengan pihak PMI, Sugian menyebutkan bentuk kerjasama yang seperti apa yang dimaksud.

“Disinikan ada UDD kenapa tidak kerjasama yang baik membantu pasien karena UDD banyak stok, harusnya pihak RSUD ke PMI dulu biar jelas ada niat baik bantu pasien, karena ini yang selalu menjadi keluhan di medsos,” pungkasnya.

(cah/rth)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh