Penyelenggara Umrah atau Biro Perjalanan Umrah di Kalimantan Selatan mengeluh akibat langkanya vaksin meningitis. Dampaknya, jadwal berangkat umrah menjadi berubah, dan tiket pesawat hangus.
BANJARMASIN, koranbanjar.net – Kepala Cabang (Kacab) Banjarmasin, PT Kiblat Kortasindo Perdana, Ahmad Fauzi kepada media ini, Senin (19/9/2022), menuturkan, akibat adanya kelangkaan vaksin meningitis membuat dirinya harus mengatur ulang jadwal keberangkatan umrah.
“Kalau tidak ada buku vaksin meningitis, otomatis tidak bisa berangkat,” ujarnya.
Selain itu lanjutnya, jadwal berubah, tiket penerbangan yang sudah dibooking menjadi hangus.
“Jadi sangat merugikan bagi travel,” ucapnya.
Dia menuturkan, sekali memberangkatkan jamaah umrah biayanya berkisar Rp10 juta.
“Kalau Madinah, Makkah, hotel atau penginapan itu ‘kan bisa saja kita cancel,” katanya.
Sambung Ahmad Fauzi, cukup ironis ditambah jamaah kadang tidak mau tau atau tidak mengerti tentang masalah yang dihadapi.
“Maunya berangkat sesuai jadwal, karena katanya tiketnya bakal hangus,” ungkapnya lirih.
Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Banjarmasin Bambang Priyanto menjelaskan, vaksin yang ada di KKP adalah droping dari pusat.
Stok vaksin yang ada ini ujarnya adalah sisa dari persediaan haji kemarin, Itu pun adanya di dinas kesehatan provinsi, jadi itu yang ditarik.
Hal itu ungkap Bambang, merupakan instruksi langsung dari Kementerian Kesehatan untuk dimanfaatkan mengisi kekosongan stok vaksin miningitis di Kalsel selama ini.
Memang untuk sekarang ini, kata Bambang, stok vaksin di KKP sedang kosong. (yon/sir)