BANJARBARU – Penjualan CD dan DVD di Pasar Bauntung Banjarbaru pada 2 tahun terakhir sudah sepi peminat. Mudahnya masyrakat mengakses internet untuk mendapatkan lagu maupun film menjadi kurangnya peminat CD dan DVD.
Penjual kaset CD / DVD di Pasar Bauntung Banjarbaru, Raga (31) mengaku sudah 4 tahun menjadi pedagang kaset CD/DVD. Namun dalam 2 tahun belakangan, daya tarik pembeli sudah berkurang dari yang dulu. Sebelumnya bisa mendapat Rp300.000 – Rp400.000 per hari, kini hanya mendapat Rp100.000 per hari.
“Kurang ramai sekarang, sudah zaman gadget jadi orang-orang tinggal download aja lagi,” ujarnya.
Ada 8 toko yang menjajakan kaset CD/DVD di pasar tersebut, dan penjual kaset di tempat tersebut sering berganti karena keuntungan yang didapat tidak sepadan dengan modalnya.
“Disamping-samping ku nih sudah berapa kali berganti orang, mungkin kada tahan lagi, bila terpaksa masih bertahan menunggu dapat pekerjaan lain,” ucapnya.
Ia menyebutkan, di Banjarmasin penjual kaset CD/DVD kini malah sedikit, bahkan bisa saja tidak ada lagi. Karen pajak dari kaset yang tinggi sampai jutaan rupiah.
Raga yang sekolah lulusan jurusan teknik mesin tersebut, sempat pernah berjualan di Pasar Martapura selama 3 hari, karena ada yang iri dengannya, lalu dilaporkan dengan tuduhan menjual kaset porno.
“Pernah tiga hari di Pasar Martapura, ada yang iri terus aku dilaporkan ke polisi. Tiga hari aku ditahan, lalu aku pindah ke Pasar Banjarbaru,” ungkapnya.
Untuk pajak toko di Pasar Banjarbaru sebesar Rp350.000 per bulan. Sedangkan harga kaset yang dijual Rp7.000 per buah, jadi pendapatan perhari yang tidak menentu sekarang membuat Raga berpikir keras untuk memenuhi kebutuhan keluarga sehari-hari.
“Maka dari itu ingin cari pekerjaan lain atau buka usaha sendiri nanti, sekarang ini jalanin aja dulu,” keluhnya.(maf)