QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) yang di buat Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Tengah melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Perhubungan, dengan tujuan memudahkan pengunjung Pasar Keramatan, untuk membayar portal tersebut, namun hal itu masih membuat masyarakat bingung.
HULU SUNGAI TENGAH, koranbanjar.net – Melalui QRIS, masyarakat bisa mengakses aplikasi yang disediakan Dinas Lingkungan Hidup dan Perhubungan Kabupaten Hulu Sungai Tengah, seperti melakukan pembayaran retribusi parkir di pasar keramat Barabai.
Harapan Pemerintah Daerah melalui dinas lingkungan hidup dan perhubungan Kabupaten Hulu Sungai Tengah tersebut supaya dapat meningkatkan antusiasme masyarakat dalam membayar retribusi.
Selain itu juga mengoptimalkan pemungutan retribusi parkir, sehingga dapat meningkatkan Pendapatan asli daerah.
Namun di lapangan banyak yang masih bingung melakukan pembayaran lewat QRIS, sehingga masyarakat lebih memilih tetap menggunakan uang untuk pembayaran retribusi parkir.
Seperti halnya yang diungkapkan Saniah warga Barabai, yang hampir setiap hari ke pasar keramat barabai untuk berbelanja kebutuhan warung makannya.
“Bingung kalau menggunakan QRIS tersebut, lebih baik langsung menggunakan uang tunai saja” ujarnya saat ditemui koranbanjar.net, Jumat (12/8/2022) siang.
Namun dirinya mengakui tetap mengapresiasi kerja dari dinas terkait untuk menggunakan QRIS, setiap membayar retribusi Parkir yang ada di Pasar keramat Barabai ini.
“Mudahan pemerintah terkait bisa kembali melakukan sosialisasi terhadap penggunaan QRIS, apalagi QRIS yang disediakan ini juga bisa dipakai untuk retribusi uji KIR kendaraan,” harapnya.
(mdr/slv)