Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Koran Banjar
Tapin

Kementan Latih Staf BDSP dan Fasilitator Muda Kalsel Tanamkan Pentingnya Literasi Keuangan

Avatar
793
×

Kementan Latih Staf BDSP dan Fasilitator Muda Kalsel Tanamkan Pentingnya Literasi Keuangan

Sebarkan artikel ini
(Sumber Foto: Tim Ekspos SMK PP Negeri Banjarbaru/koranbanjar.net)

Kementerian Pertanian terus mendukung upaya percepatan regenerasi petani di Kalimantan Selatan (Kalsel). Salah satunya, memaksimalkan peran SMK PP Negeri Banjarbaru, sebagai Provincial Project Implementation Unit (PPIU) Provinsi Kalimantan Selatan dalam Program Youth Enterpreneurship and Employment Support Services (YESS).

TAPIN, koranbanjar.net – Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menyatakan, Kementan berkomitmen menyiapkan SDM pertanian yang andal dan memiliki jiwa wirausaha.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Terlebih, salah satu program utama Kementan ialah menjamin produktivitas, kontinuitas, dan ketahanan pangan. Serta yang tidak kalah penting adalah penumbuhan 2,5 juta pengusaha pertanian milenial sampai dengan 2024.

“Konsep ketahanan pangan tidak hanya bicara tentang ketersediaan pangan hari ini tetapi lebih dari itu adalah tentang bagaimana mencetak generasi yang lebih baik ke depannya dengan kecukupan makanan yang lebih sehat dan bergizi, generasi yang lebih baik karena anak mudanya ikut ambil peran, dan generasi yang lebih baik, karena kesejahteraan masyarakatnya ikut meningkat,” tegas Mentan Syahrul.

Untuk mewujudkan itu semua melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Kementan terus meningkatkan kualitas generasi milenial sebagai motor penggerak utama sektor pertanian.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, mengatakan sudah saatnya pertanian dikelola oleh generasi milenial yang menggunakan kreativitas dan inovasinya sehingga pertanian ke depan menjadi pertanian maju, mandiri, dan modern.

“Petani harus memiliki kemampuan manajerial yang bagus, terutama menyangkut keuangan. Sebab, usaha pertanian melibatkan aspek modal yang tidak sedikit. Untuk itu segala sesuatunya harus dilakukan dengan cermat,” ungkap Dedi.

Lebih lanjut Dedi menambahkan, pertanian modern memang membutuhkan ‘pencatatan’ keuangan yang tersusun rapi. Tujuannya untuk memudahkan petani dalam melakukan evaluasi. Sebab, usaha pertanian memiliki fluktuasi dari waktu ke waktu.

“Hasil evaluasi tersebut sangat berguna untuk menentukan strategi usaha pada periode tanam di musim berikutnya. Dengan nilai bisnis besar, maka penguatan literasi keuangan petani harus diperkuat,” tegasnya.

Ia pun mengajak para petani-petani milenial sadar dan paham tentang bagaimana cara mengelola keuangan secara bijak, sesuai kebutuhan. “Petani harus paham bagaimana memajukan kesejahteraan ekonomi keluarga, baik dalam pengalokasian untuk kebutuhan konsumsi, keperluan investasi, maupun pengembangan usaha dan tidak hanya mengalokasikan pendapatan untuk konsumsi saat ini namun juga menyiapkan tabungan atau simpanan untuk kebutuhan di masa mendatang,” terang Dedi.

Kali ini PPIU Kalimantan Selatan bekerjasama dengan BBPP Binuang kembali menggelar pelatihan literasi keuangan yang bertujuan untuk menghasilkan pendamping atau Pelatih literasi keuangan bagi penerima manfaat program YESS seperti petani millenial yang dapat meningkatkan akses ke layanan keuangan.

Pelatihan dilaksanakan kerjasama SMK PP Negeri Banjarbaru dengan BBPP Binuang, Kalsel pada tanggal 13-16 April 2022. Tercatat 30 orang peserta yang merupakan staf BDSP yang masing-masing kabupaten di Kalsel yakni 10 orang dari Kabupaten Tanah Bumbu, Tanah Laut dan Banjar, dan 60 fasilitator muda perwakilan dari 3 kabupaten tersebut.

Selama pelatihan, peserta fasilitator muda dibekali materi pelatihan seperti prinsip manajemen ekonomi rumah tangga, pengelolaan waktu, komunikasi rumah tangga, pengelolaan dan pengendalian ekonomi rumah tangga, mencari peluang menambah penghasilan serta evaluasi ekonomi rumah tangga.

Sedangkan staf BDSP dibekali pengetahuan mengenai karakteristik produk perbankan, pengetahuan mengenai karateristik produk asuransi dan dana pensiun, produk pergadaian, literasi keuangan syariah, digital, analisis kredit mikro, agunan, mitigasi risiko kredit mikro dan peran BDSP dalam pendampingan dan konsultasi keuangan.

Untuk melatih kemampuan peserta pun diberikan praktik dan simulasi agar dapat mempresentasikan pemahaman dari masing-masing materi yang telah diberikan.

Diharapkan setelah peserta mengikuti pelatihan akan mampu menjadi trainer bagi masyarakat atau petani millenial. Sehingga cita-cita untuk mewujudkan petani melek literasi keuangan pun dapat terwujud. (Tim Ekpos SMK-PP N Banjarbaru/dya)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh