Setelah diusulkan sejak pemerintahan orde baru masa kepemimpinan Presiden Soeharto, pembangunan jembatan pembelah Sungai Martapura dari Jalan Pramuka Kota Banjarmasin sampai Sungai Gampa Kabupaten Batola, bakal direalisasikan Pemerintah Kota Banjarmasin.
BANJARMASIN, koranbanjar.net – Informasi didapat dari hasil pertemuan media ini kepada Ketua RT di dua kelurahan yang akan terdampak pembebasan lahan, Sabtu (22/1/2022), Ketua RT 12, Kelurahan Sungai Lulut, H. Masri saat ditemui di rumahnya mengatakan, proyek pembangunan jembatan digadang-gadang nilainya Rp175 miliar.
Pemkot melalui Dinas PUPR sudah melakukan survei terhadap bangunan rumah warga yang akan terkena pembebasan lahan.
“Kemarin ada dari Dinas PUPR Kota Banjarmasin melakukan survei. Habis ini mungkin akan dilakukan pendataan dulu,” ujarnya sembari menunjukan surat pemberitahuan survei dari Dinas PUPR Pemkot Banjarmasin.
Lanjut Masri, sebelumnya juga sudah dilakukan pengeboran. Dan sempat terjadi berbagai selentingan perkataan miring dari warga.
“Pokoknya sempat ributlah kemarin, biasalah warga takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan pada tanah milik mereka jika jembatan itu dibangun,” ucapnya sambil berkata sudah aman.
Menurut informasi yang ia dapat, setelah survei kemudian dilakukan pendataan oleh tim afrisial Pemkot.
“Kemudian baru digelar pertemuan di kelurahan, biasa beberapa kali, tidak cuman sekali saja, baru setelah itu perhitungan ganti rugi, biasanya seperti itu,” terangnya.
Warganya sangat setuju dan menantikan pembanguan mega proyek yang ditarget 2024 selesai tersebut.
Sementara itu disinggung tentang usulan proyek yang disampaikan sejak era Presiden Soeharto, Masri mengaku tidak mengetahui alasan ditundanya proyek pembangunan jembatan sepanjang 120 meter tersebut.
“Kurang tahu kita kalau soal itu, apa alasannya di era Pak Harto, proyek jembatan ini ditunda,” katanya.
Sementara Ketua RT 29 Kelurahan Pengambangan, Sayid Abdul Hamid Ba’bud mengutarakan, dirinya bersama warga sangat gembira dan antusias mendengar perencanaan pembangunan jembatan penghubung Jalan Pramuka – Sungai Gampa Kabupaten Batola.
Namun dirinya sangat berharap antara pemerintah dengan warga yang terdampak pembebasan lahan, agar sama-sama menemukan kesepakatan dan satu persepsi.
“Akan tetapi waktu survei tadi, warga sangat bersyukur bakal dibangunnya jembatan itu,” ucapnya.
“Sebab diharapkan dapat berdampak pada usaha dan kesejahteraan masyarakat,” imbuhnya.
Kepala Bidang Jalan Dinas PUPR Kota Banjarmasin, Candra mengutarakan, saat ini pihaknya sudah menunjuk tim afrisial. Kemudian pembangunan jembatan itu sudah memenuhi uji kelayakan.(yon/sir)