Kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) yang rencananya akan dilaksanakan secara tatap muka dengan penerapan prokes ketat, ini dilaksanakan secara daring (online) menyusul kebijakan PPKM level 4 yang ditetapkan oleh Pemerintah Kota Banjarbaru tepat sehari sebelumnya.
BANJARBARU,koranbanjar.net – Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan (SMK-PP) Negeri Banjarbaru memulai tahun ajaran 2021/2022 dengan mengadakan MPLS bagi calon siswa baru, Senin (26/07/2021).
“Selamat datang di SMK-PPN Banjarbaru, sekolah yang mencetak wirausahawan dan pemuda siap kerja,” ucap Budi Santoso, Kepala SMK-PP Negeri Banjarbaru.
Selain memberi motivasi belajar dalam kondisi pandemi, Kepala SMK-PP Negeri Banjarbaru juga berpesan kepada calon siswa baru untuk selalu menjaga kesehatan dengan menerapkan prokes ketat.
Ia juga berharap meskipun dilaksanakan secara daring, kegiatan MPLS online ini tidak akan mengurangi inti dari pengenalan lingkungan sekolah kepada calon siswa baru.
Ketua pelaksana kegiatan MPLS TA. 2021/2022, Patmawati mengungkapkan bahwa kegiatan MPLS ini dilaksanakan selama 2 hari.
Kurun waktu tersebut, para calon siswa baru akan diperkenalkan dengan program studi dan lingkungan sekolah.
Pun demikian dengan tenaga pendidik dan kependidikan yang ada di SMK-PP Negeri Banjarbaru.
Patma yang juga merupakan Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) bidang Kesiswaan ini menambahkan, agar pelaksanaan MPLS daring ini bisa membawa suasana berbeda, beberapa orang panitia telah ditempatkan di beberapa titik di lahan praktik untuk memperlihatkan kondisi di lapangan.
Sehingga calon siswa baru dapat menyaksikan secara live kondisi di sekolah secara daring / virtual.
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) meyakini kaum milenial yang inovatif dan memiliki gagasan kreatif mampu mengawal pembangunan pertanian yang maju, mandiri, modern.
Pemerintah Indonesia terus mendorong peran penting sektor pertanian dalam menciptakan lapangan kerja di pedesaan, meningkatkan pendapatan keluarga petani, serta memastikan ketahanan pangan nasional.
“Regenerasi petani merupakan harga mati yang harus segera kita realisasikan bersama,” tegas Mentan SYL.
Menurutnya, pendidikan vokasi mempunyai peran penting dalam menghasilkan petani milenial yang berjiwa entrepeneur.
“Melalui pendidikan vokasi kita menghubungkan dengan industri-industri agar lulusannya sesuai dengan kebutuhan, dan siap untuk hal-hal yang baru,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi memberikan gambaran.
“Tujuan pendidikan vokasi pertanian adalah menciptakan job creator dan job seeker yang andal, maju, mandiri dan modern,” tegas Dedi. (Tim Humas SMK PP Negeri Banjarbaru/dya)