Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Koran Banjar
BanjarReligi

800 Rumah Donggala Tersedot ke Dasar Laut, Begini Ceritanya

Avatar
438
×

800 Rumah Donggala Tersedot ke Dasar Laut, Begini Ceritanya

Sebarkan artikel ini

PALU, KORANBANJAR.NET – Tragedi bencana tsunami dan gempa di Palu serta Donggala, Sulawesi Tengah meninggalkan kisah yang memilukan. Dari sekian banyak korban yang meninggal, terdapat satu wilayah atau desa yang sekaligus tenggelam secara bersamaan, tersedot oleh pusaran air laut tsunami.

“Sudah seminggu ini saya di Donggala (Palu Sulawesi Tengah) untuk mengikuti kegiatan kemanusiaan. Di sini (Donggala) terdapat satu kampung yang tenggelam tersedot pusaran air. Jumlahnya sekitar 800 rumah,” demikian diutarakan seorang relawan asal Astambul, Kabupaten Banjar, Nasa’i saat dihubungi koranbanjar.net, pagi tadi.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Menurut kisahnya yang diperoleh dari warga setempat, korban yang menempati 800 rumah itu tidak bisa terselamatkan lagi, bahkan para korban pun tidak bisa dicari lagi. “Delapan ratus rumah itu tersedot dalam pusara air, setelah tenggelam, kemudian kembali tertutup dan rata dengan tanah. Jadi rumah dan para korbannya sudah tidak bisa dicari lagi,” kisahnya.

Dia menambahkan, akibat musihah gempa dan tsunami di Palu dan Donggala, hingga sekarang para korban masih sangat membutuhkan bantuan berupa sembako dan obat-obatan. Sedangkan dia bersama 16 orang lainnya membantu membagikan air bersih ke para korban di desa-desa yang tertimpa musibah.

“Saya bersama 16 orang lainnya tiba di Donggala sejak sepekan yang lalu. Rencananya bertahan di sini selama tiga bulan, khusus untuk membantu membagikan air bersih. Setiap hari kami membawa 7 tandon air bersih dengan menggunakan truk. Truk yang membawa tandon air berjumlah 14 unit. Sebanyak 7 truk ke arah Barat, 7 truk kea rah Selatan,” jelasnya.

Dia menambahkan, sampai sekarang getaran gempa masih sering terjadi di Donggala. Bahkan malam tadi, Senin malam (8/09/2018) telah terjadi dua kali getaran. Akibat kejadian itu, seluruh warga setempat berhamburan ke luar rumah dan berkumpul di lapangan terbuka.

“Malam tadi masih terjadi getarang dua kali pak. Jadi setiap waktu, selalu ada saja kejadian seperti itu. Kalau sudah seperti itu, warga hanya bisa ke luar rumah berhamburan,” paparnya.(sir)

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh