BANJARBARU, KORANBANJAR.NET – Dari total 423.000 hektar luas lahan perkebunan kelapa sawit di seluruh daerah Kalsel, 4.516 hektarnya yang tersebar di Kabupaten Tanah Laut, Tanah Bumbu dan Kotabaru, ditargetkan Pempov Kalsel dapat diremajakan pada tahun 2019 ini.
“Semoga ini bisa terealisasi semuanya, karena pengalaman di tahun 2018, dari 2.090 hektar yang ditargetkan hanya 144 hektar yang dapat terealisasi,” ujar Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunak) Kalsel, Suparmi, kepada wartawan saat Sosialisasi Peremajaan Kelapa Sawit Pekebun di Q Grand Dafam Syariah Hotel, Banjarbaru, Senin (1/4/2019).
Suparmi menjelaskan, peremajaan tersebut di antaranya untuk pekebun yang menggunakan benih sawit palsu dan kebun yang pohon sawitnya sudah berusia tua dan tidak produktif di atas 25 tahun.
“Mereka juga harus punya legalitas lahan, dan kalau memang berada dalam kawasan hutan harua ada izin pelepasan dari Dinas Kehutanan,” tegasnya.
Dia memaparkan, melalui program peremajaan itu, perkebunan sawit di Kalsel dapat ditingkatkan dengan sertifikasi Surat Tanda Daftar Budidaya (STDB).
Sedangkan sumber dana untuk peremajaan perkebunan kelapa sawit ini, dibeberkan Siuparmi, berasal dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDBKS).
“Besaran dana yang akan dikeluarkan untuk peremajaan kelapa sawit ini Rp 25 juta per hektar. Itu semua berbentuk hibah, bukan pinjaman. Tinggal dikalikan saja target 4.516 hektar dengan dana peremajaan per hektarnya, itulah besaran dana yang akan diberikan BPDPKS. Anggaran kami saja tidak bisa sebesar itu. Artinya kalau ini tidak ditangkap oleh pekebun sawit, kita sangat rugi,” ucapnya.
Sekdaprov Kalsel, Abdul Haris, yang hadiri dalam sosialisasi mewakili Gubernur Kalsel, mengatakan peremajaan perkebunan sawit ini perlu kerja keras dari Dinas Perkebunan serta pihak teknis terkait agar dapat mencapai target.
“Keseriusan untuk mencapai target ini tidak lepas dari potensi kelapa sawit yang dimiliki Kalsel. Kelapa Sawit juga menyumbnag cukup besar devisa negara. Karenaya, perlu sekali upaya berkesinambungan untuk menjaga dan mengembangkan peran kelapa sawit di Kalsel,” pungkasnya. (ykwdny)