Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar

2024 Digadang Jadi Negara Ekonomi Terkuat, Tapi Narkoba Merajalela

Avatar
444
×

2024 Digadang Jadi Negara Ekonomi Terkuat, Tapi Narkoba Merajalela

Sebarkan artikel ini

BANJARMASIN, koranbanjar.net – Gubernur Kalimantan Selatan, H Sahbirin Noor mengajak semua lapisan masyarakat Kalimantan Selatan untuk ikut memberantas dan menghancurkan Narkoba di bumi Lambung Mangkurat.

Hal itu disampaikannya ketika menyampaikan sambutan pada acara Jalan Sehat dan Pergelaran Seni P4GN Hari Anti Narkoba Internasional di Kalimantan Selatan bertempat di Siring Nol Kilometer, Minggu (21/7/2019) pagi.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

“Mari kita hancurkan dan bumihanguskan narkoba di Bumi Lambung Mangkurat. Narkoba menghancurkan anak bangsa dan menghambat kesejahteraan,” kata Gubernur yang akrab disapa Paman Birin.

Kepada para bandar, Paman Birin meminta untuk menghentikan usahanya dalam peredaran gelap narkoba.

“Janganlah mencari rezaki di atas penderitaan anak bangsa. Mari kita doakan semoga para bandar segera sadar dan bertobat,” tuturnya.

Gubernur juga menyampaikan amanat Wakil Presiden Jusuf Kalla. Paman Birin mengatakan, Pemerintah Pusat bercita-cita di tahun 2024 menjadi negara ekonomi terkuat. Oleh karena itu diperlukan sumber daya manusia yang tangguh, etos kerja yang kuat, produktif dan menguasai IPTEK serta kemampuan manajemen.

Disampaikannya, jumlah penduduk Indonesia terbesar ke 4 di dunia. Tantangan besar adalah kejahatan narkoba. Ditengah perang gelap peredaran narkoba bila tidak ditangani akan mengancam eksistensi bangsa.

“Sedini mungkin menjaga agar tidak terjerumus peredaran narkoba. Narkoba merupakan tantangan pembangunan, masa depan bangsa dan negara. Mari kita konsesten, bersenergi agar SDM Indonesia maju, berdaulat mandiri berlandaskan gotong royong,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Kalsel, Aris Pornomo mengatakan, Kalsel termasuk daerah rawan penyalahgunaan narkoba. Setiap tahun jumlah pengguna dan pengedar narkoba cenderung meningkat.

“Dalam dua tahun terakhir, jumlah pecandu dan pengedar narkoba di Kalsel jumlahnya cenderung meningkat. Ini adalah tantangan kita bersama,” ujarnya.

Tantangan lainnya, lanjut Aris adalah, bermunculannya jenis narkoba baru. Pihaknya juga terus gencar melakukan sosialisasi tentang bahaya narkoba.

“Kegiatan sosialisasi narkoba antara lain pembentukan regulasi di lembaga Pemda, tes urin PNS dan calon ASN,” tandasnya.

Pada kesempatan itu juga diberikan penghargaan kepada 5 instansi yang aktif melakukan pencegahan dan pemberantasan narkoba, yakni Bank Indonesia perwakilan Kalsel, UIN Antasari, Camat Banjarmasin Tengah, RS Andi Abdurrahman Noor Tanah Bumbu dan PT Adaro Indonesia. (ags/dra)

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh