Sebanyak 200 Kepala Keluarga (KK) terdampak sosial, di Desa Lok Baintan, Kecamatan Candi Laras Selatan, Kabupaten Tapin mendapat bantuan donasi.
TAPIN, koranbanjar.net – Gubernur Kalsel Sahbirin Noor mengatakan, dirinya juga banyak melewati fase kehidupan.
“Merasakan bagaimana sulitnya hidup, serba kekurangan, sampai pada titik ini. Ulun (saya) paham banar (sekali) kayapa (seperti apa) rasanya hidup kekurangan,” ujar Paman Birin, sapaan akrabnya.
Menurutnya, orang yang pernah merasakan hidup serba kekurangan, tak mungkin tidak memiliki empati, rasa iba dan peduli, pada orang-orang yang sedang diuji Allah SWT.
“Setiap orang diuji Allah SWT, dengan berbagai ujian. Ujian ini adalah keniscayaan, agar hambanya lebih mendekatkan diri pada Ilahi Robbi,” ucapnya.
Ia berharap, orang-orang bisa mengambil yang baik-baik darinya. Yang tidak baik, jangan diambil. “Mudahan, kita termasuk golongan orang yang senantiasa memperbaiki diri. Amiin,” lanjutnya.
Kata dia, berbagi sembako yang dilakukan sebelum masa pandemi merupakan panggilan hati. “Bukan karena ingin dipuji, naudzubillah,” imbuhnya.
Ia menjelaskan, kebaikan yang mesti diumbar atau disebarluaskan ke media, diharapkan bisa menjadi inspirasi dan tauladan.
“Ulun (saya) ingin menjadikan kesempatan sebagai publik figur, untuk ladang menanam kebaikan. Percaya, orang yang mengajarkan kebaikan akan menerima pahala,” tutur Paman Birin.
Bahkan, meskipun orang itu sudah tak lagi di dunia. Pahalanya akan terus mengalir, selama apa yang diajarkannya terus diamalkan orang lain. (ykw)