Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Koran Banjar
Nasional

WHO Bentuk Emergency Committee Jika Hepatitis Akut Terus Memakan Korban

Avatar
405
×

WHO Bentuk Emergency Committee Jika Hepatitis Akut Terus Memakan Korban

Sebarkan artikel ini
Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara Tjandra Yoga Aditama. (Foto Tjandra Yoga Aditama)

Tjandra Yoga Aditama berharap penyakit misterius ini tidak menyebar luas di Tanah Air dan segera teratasi.

JAKARTA, koranbanjar.net – Penemuan kasus hepatitis akut yang muncul misterius menghebohkan dunia. Awal mula kasus ini ditemukan berdasarkan laporan “International Health Regulation (IHR) National Focal Point” ke WHO yang menyebut ada 10 kasus di Skotlandia.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Penyakit ini menularkan ke anak-anak yang berusia 11 bulan hingga 5 tahun tanpa ada gangguan imunologis

Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara Prof Tjandra Yoga Aditama menegaskan bahwa yang berhak menyebarkan informasi penyakit menular yaitu WHO atas dasar laporan dari IHR. Selanjutnya, WHO akan memberikan arahan ke IHR negara-negara yang tergabung dalam WHO termasuk Indonesia.

“WHO menerima laporan itu dan mengklarifikasinya kemudian akan disebarkan ke seluruh IHR focal point semua negara anggota WHO, tentunya juga sudah diterima oleh IHR focal point kita di Jakarta,” kata Tjandra Yoga Aditama di Jakarta, Minggu (15/5/2022).

Setelah menetapkan adanya penyakit menular, WHO merilis informasi pada “Disease Outbreak News (DONs)” untuk kewaspadaan bersama dan berupaya agar penyakitnya tidak merebak luas.

Tjandra mengatakan WHO akan membentuk Emergency Committee apabila penyakit menular hepatitis akut terus memakan korban. Hal ini diketahui Tjandra ketika dia pernah tergabung dalam Emergency Committee untuk MERS CoV.

“Kalau memang ada potensi meluas maka WHO akan membentuk Emergency Committee khusus untuk penyakit itu, tertanda dari pakar berbagai negara,” ujar dia.

Mantan IHR Focal Point Indonesia ini berharap penyakit misterius ini tidak menyebar luas di Tanah Air dan segera teratasi.

“Kita tentu tidak berharap ada penyakit berpotensi wabah tertentu yang terjadi di negara kita, tetapi kalau toh ada maka “IHR focal point” kita tentu segera mendeteksinya dan kemudian melaporkannya ke WHO agar dunia mengetahui dan mengambil langkah penanggulangannya segera,” katanya.

Di Indonesia, kini tercatat 7 korban meninggal dari 18 kasus yang terdeteksi. Kasus terbanyak ada di Jakarta yaitu sudah ada 4 korban meninggal. (dba)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh