Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Kotabaru

Webinar Literasi Digital Kotabaru; Agar Main Internet Aman, Pahami Dengan Literasi

Avatar
853
×

Webinar Literasi Digital Kotabaru; Agar Main Internet Aman, Pahami Dengan Literasi

Sebarkan artikel ini
Webinar Literasi Digital
Webinar Literasi Digital

Kecakapan digital harus ditingkatkan dalam masyarakat agar mampu menampilkan konten kreatif mendidik yang menyejukkan dan menyerukan perdamaian.

KOTABARU, koranbanjar.net – Tantangan di ruang digital semakin besar, seperti konten-konten negatif, kejahatan penipuan daring, perjudian, eksploitasi seksual pada anak, ujaran kebencian serta radikalisme berbasis digital.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI bekerjasama dengan Siberkreasi menggelar acara webinar literasi digital “Internet; Aman Atau Lawan? Pahami Dengan Literasi”, dibuka Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, Semuel Abrijani Pangerapan, B.Sc Rabu (4/8/2021) siang, dipandu host Aulia Mawardhika.

Kegiatan bertujuan untuk mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif sehingga dapat meningkatkan kemampuan kognitifnya untuk mengidentifikasi hoaks, serta mencegah terpapar dampak negatif penggunaan internet.

Webinar Kabupaten Kotabaru.
Webinar Kabupaten Kotabaru.

Nara sumber pertama Hexanantha Sayuthi, berprofesi sebagai musisi dan song writer membahas budaya digital, Hexa sapaannya dalam bahasannya mengenai budaya digital, menyampaikan serta meminta agar netizen Indonesia dapat berkomentar dengan santun dan baik.

Meski begitu ia juga kerap mendapatkan pengalaman yang cukup tak mengenakkan, yakni komentar entah dari lagu atau youtubenya seperti, “Kuncinya salah padahal saya yang bikin lagu, kok dia yang lebih mengetahui,” ucap Hexa.

Kemudian ia menegaska, semua orang bebas berkomentar, tapi dengan cara tutur dan penyampaiannya yang tidak menyinggung dalam berkomentar.

Selanjutnya ia juga memberikan cara untuk membatasi kecanduan bermedia sosial dengan cara berkomitmen.

“Jamnya harus dibatasi kemudian harus adanya ketertarikan didunia luar, tapi ada saja yang merasa resah bila tak memegang gadget. Nah ini menjadi indikasi kecanduan dalam menggunakan sosmed, bangun tidur lihat handphone, mau tidur main handphone itu gejala yang menghawatirkan,” jelasnya saat webinar siang hari ini.

Dan ia juga menilai netizen Indonesia dalam berkomentar terlalu bebas dan kurang filter, sedikit sekali batas-batasaan dalam bersosial media.

Diceritakan ia bila mendapat komentar yang kurang mengenakan pada dirinya seperti disinggung anaknya yang kurus, ia membalas komentar dengan cara memberikan resep masak.(mj-40/sir)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh