Kementerian Komunikasi dan Informatika mengadakan webinar bertema “Berkenalan Dengan Keterampilan Baru di Era 4.0.” di Kabupaten Tabalong, Kamis (28/10/2021) pukul 14.00 Wita.
TABALONG, Koranbanjar.net – Acara dibuka Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Samuel Abrijani Pangerapan dan Bupati Tabalong Anang Syakhfiani, ini menampilkan sejumlah pembicara kompeten.
Dipandu oleh moderator Rio Brama, yang menghadirkan narasumber pertama Caesar Demas Edwinarta dengan materi tentang ‘Etika Bermedia, Cerminan Budaya Bangsa’.
Caesar mengatakan, Etika merupakan tindakan yang didasarkan atas penyadaran yang mengarahkan individu maupun kelompok untuk menciptakan institusi-institusi yang lebih adil.
“Dimensi implementasi etika merupakan upaya mencapai kebebasan dan keadilan melalui kemampuan menciptakan kebijakan,” tuturnya.
Caesar menambahkan, prinsip dasar etika ialah, tanggung jawab, keadilan, kompetensi, perilaku, dan kerahasiaan.
Narasumber kedua Bahyudin Nor yang memaparkan materi tentang ‘Pentingnya Digital Skill di Masa Sekarang’.
“Digital skill merupakan kemampuan individu dalam mengetahui, memahami dan menggunakan atau mengoperasikan teknologi untuk mengakses dan mengelola informasi secara efektif,” tuturnya.
Kata dia, pentingnya Digital Skill yakni:
1. Skill menguasai aplikasi pembelajaran. Guru, dosen, mahasiswa, siswa, pengajar diklat harus mahir dan menguasai aplikasi pengatur pembelajaran atau LMS dan aplikasi pendukung lainnya.
2. Skill menguasai Digital marketing. Digital marketing merupakan alat sebagai perantara komunikasi pemasaran yang saat ini banyak digunakan media sosial dalam memperkenalkan produk atau jasa di dunia modern, salah satunya dengan memanfaatkan media sebagai alat berpromosi.
3. Skill membuat konten kreatif. Kecakapan digital harus ditingkatkan agar masyarakat mampu menampilkan konten kreatif yang mendidik, menyejukkan dan menyerukan perdamaian.
Selanjutnya narasumber ketiga Chika Audika dengan materi tentang ‘Dunia Maya dan Rekam Jejak Digital’.
“Dunia maya dan dunia nyata adalah Dua Dunia yang berbeda namun keduanya kita jalani secara bersamaan,” ucapnya.
Adapun, rekam jejak digital yang baik ialah, mengunggah konten dan komentar positif, memutus tali hoax, dan juga menjaga penyebaran data diri.
Chika juga kembali menekankan betapa pentingnya menjaga rekam jejak digital. Penting bagi warganet untuk memahami implikasi atau dampak, baik positif maupun negatif dari tindakan di dunia digital.
Terakhir narasumber Junaidy dengan materi tentang Budaya Digital.
“Literasi ini dalam budaya dapat diartikan sebagai ideologi yang mengakui dan mengagungkan perbedaan budaya, di mana disini perbedaan itu dalam segala hal baik dari sisi nilai, sistem budaya dan kebiasaan terminologi,” tuturnya.
Indikator pertama dari kecakapan dalam budaya digital adalah bagaimana setiap individu menyadari bahwa ketika memasuki era digital secara otomatis dirinya telah menjadi warga negara digital.
Kemudian, dalam konteks keindonesiaan sebagai warga negara digital l3 individu memiliki tanggung jawab yang meliputi hak dan kewajiban untuk melakukan seluruh aktivitas bermedia digitalnya berlandaskan pada nilai-nilai kebangsaan yakni Pancasila dan bhineka tunggal Ika. (Jwt)