Kementerian Komunikasi dan Informatika mengadakan webinar bertema ‘Nasionalisme di Era Digital’ di Kabupaten Balangan, Rabu (18/8/2021) pukul 14.00 Wita.
BALANGAN, koranbanjar.net – Diskusi ini dipandu moderator Septi Amal Bastian, yang menghadirkan empat narasumber.
Pertama ada materi yg disampaikan H.Abdul Hadi, S.Ag.,M.I.Kom yang sekaligus merupakan Bupati Balangan. Abdul Hadi meyampaikan pendapatnya mengenai tingkat literasi di Kabupaten Balangan.
“Harapan saya di Kabupaten Balangan dapat menyediakan jaringan internet agar mempunyai jaringan internet yang layak dan target di tahun 2023 tidak ada lagi desa yang tak terjangkau internet agar bisa menerapkan era literasi digital.” ujar Abdul Hadi.
“Kebebasan di ruang digital dibatasi Undang-undang yang ditetapkan, jadi manfaatkan medsos dengan baik untuk kehidupan sehari-hari” tambahnya
Kemudian dilanjutkan Muhammad Nor, S.Sos.,M.M yang merupakan Plt Kadis Kominfo Balangan. Muhammad Nor menyampaikan pendapatnya mengenai “Bijak dalam Bermedia Sosial”.
“Ada beberapa langkah jika ada berita yang mengancam, yang harus kita lakukan adalah mencari sumber berita yang akurat, hati-hati dengan berita hoax, hati-hati dengan judul berita yang provokatif,” ujarnya.
“Saring informasi sebelum share ke media sosial untuk menghindari hoax dan bijaklah dalam bermedsos,” tambahnya
Kemudian materi ketiga disampaikan Ulfa Merdeka yang sekaligus merupakan key opinion leader. Ulfa akan menyampaikan materi tentang “Etika Digital”
“Kita tidak boleh semaunya melakukan apapun di internet, harus ada aturan-aturan dalam menggunakan internet atau media sosial” ujar Ulfa
“Dunia maya dengan kehidupan nyata tidak ada bedanya. Kita harus bisa berbicara seperti secara real dengan seseorang di media sosial,” tambah Ulfa
Terakhir, materi disampaikan H. Rahmi, S.H.I. yang merupakan Plt. Kadis Pendidikan Balangan yang akan menyampaikan pendapatnya mengenai “Budaya Digital”.
“Transformasi digital harus diikuti budaya digital, kita harus memiliki pola berpikir sehat untuk membuka wawasan global. Namun, tetap bertindak lokal agar memiliki nilai-nilai lokal untuk pedoman dalam beraktivitas di dunia digital agar selamat dari jebakan dunia digital,” ujar Rahmi. (koranbanjar.net)