Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar

Waspada DBD Di Musim Penghujan, Ini Penjelasan Dinkes

Avatar
232
×

Waspada DBD Di Musim Penghujan, Ini Penjelasan Dinkes

Sebarkan artikel ini

BANJARBARU, koranbanjar.net – Mendekati musim penghujan, Dinas Kesehatan Kota Banjarbaru melalui P2PM Dinas Kesehatan Kota Banjarbaru, gencar melakukan sosialisasi untuk antisipasi berbagai penyakit yang sering muncul pada musim penghujan, salah satunya penyakit Demam Berdarah (DBD).

Sebagaimana diketahui, DBD merupakan infeksi yang disebabkan oleh virus dengue. Sindrom renjat dengue, yang menyebabkan tekanan darah rendah hingga berbahaya.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

“Kami sudah mengedarkan surat edaran Wali Kota nomor 443.42/3142/P2P/Dinkes guna menggiatkan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), menggerakan masyarakat waspada dbd,”ucap Kasi P2PM Dinas Kesehatan Kota Banjarbaru Siti Khadijah kepada koranbanjar.net saat dihubungi melalui whatsapp, Rabu (6/11/2019).

Diungkapkannya, pentingnya melakukan kegiatan 3M plus. Seperti menguras dan menyikat seminggu sekali, menutup tempat air setiap waktu, memanfaatkan barang bekas atau daur ulang agar ramah lingkungan dan tetap mengaktifkan kegiatan gerakan 1 Rumah 1 Juru Pemantau Jentik (Jumantik).

“Surat edaran ini ditujukan kepada seluruh SKPD Kota Banjarbaru, Kecamatan dan Kelurahan, sekolah, Rumah sakit. Jadi kami ini sedang gencar sosialisasi ke masyarakat maupun sekolahan mengenai gerakan 1 rumah 1 jumantik (1R1J),”katanya.

Selain adanya surat edaran dari Wali Kota Banjarbaru, ternyata surat edaran dari Dinkes Provinsi pun sudah ada sesuai nomor 443.2/4375/P2P/Dinkes.

Diwartakan sebelumnya, Plt Kepala Dinkes Banjarbaru Abu Hanifah, Minggu (3/11/2019), menerangkan perlunya sedini mungkin mengingatkan ancaman demam berdarah di Banjarbaru. Sebab, pergantian dari musim kemarau ke musim hujan sehingga masyarakat diminta untuk antisipasi.

“Jadi seperti biasa terkait dengan masa musim penghujan kami selalu menggerakan masyarakat melalui puskesmas yang ada di lapangan, kami ada 10 puskesmas dimana mereka langsung ke lapangan ini menggalakan kegiatan yang namnya 3M plus, (mengubur, menguras, menanam) terhadap sampah yang masih berserakan. Sedangkan, plusnya itu diantaranya kalau keluar rumah hendaknya menggunakan semacam alat oles dibadan untuk menghindari nyamuk tidak menggigitnya,”jelasnya.

Selain itu, lanjutnya, bak mandi di rumah masing masing disarankan untuk menguras setiap hari, agar bibit jentik tidak menjadi jentik dan itu menjadikan embrio dari nyamuk.

“Kami juga membagikan abate kepada masyarakat sekitar, dalam hal itu puskesmas yang membagikan,”tandasnya.(ykw/maf)

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh