Tak Berkategori  

Warga Banua Jingah Meriahkan Kemerdekaan Dengan Permainan Bola Api

BARABAI, KORANBANJAR.NET – Meriahnya 17 agustus masih diperingati warga Desa Banua Jingah, Kecamatan Barabai, Kabupaten Hulu Sungai Tengah pada hari Sabtu (18/08).

Mereka menggelar pemainan sepak bola, memang sepak bola menjadi hal yang sudah lumrah di mata masyarakat, tapi lain halnya dengan masyarakat Banua Jingah ini, mereka main bola pada malam hari dan bola yang digunakan pun bukan bola plastik apalagi bola yang terbuat dari karet.

Mereka menggunakan bola yang berasal dari buah kelapa kering. Permainan ini mereka sebut dengan bola api, sebab bola yang terbuat dari buah kelapa itu dinyalakan menggunakan api.

Para pemain pun dikatakan sangat berani menendang bola itu tanpa menggunakan alas kaki apalagi seorang penjaga gawang dia berani menangkap bola menggunakan tangan kosong.

Salah seorang warga bernama Idil menceritakan kepada koranbanjar.net cara membuat bola api itu.

“Mula-mula masyarakat mencari buah kelapa yang sudah tua atau sudah kering dan di kupas kulit luar hingga tersisa serat kelapa yang masih melekat di tempurung kelapa itu, setelah itu kelapa di rendam di minyak tanah selama kurang lebih 7-8 jam agar minyak tanah nya menyerap ke serat kelapa itu, setelah itu baru bisa digunakan untuk main bola api,” jelasnya.

Salah satu pemain bola api bernama Anan mengatakan memang panas apalagi menendang tanpa menggunakan alas kaki.

“Tapi demi memeriahkan HUT RI harus semangat,” katanya.

Panitia pelaksana Norman saat ditemui koranbanjar.net di lokasi mengungkapkan acara ini untuk memeriahkan HUT RI yang ke-73.

“Acara berlangsung cuma satu hari ini, biayanya pelaksanaan didapat dari pemerintah desa dan masyarakat yang patungan. Permainan dilaksanakan tidak menentukan jumlah pemain, siapa yang mau ikut silahkan dan harus punya nyali untuk menendang bola api itu, jujur saya saja tidak berani menendang,” ujarnya sambil tertawa.

Norman juga menambahkan kalau permainan bola api ini dilaksanakan di tanah persawahan yang terletak di pinggir jalan desa jadi penonton bisa menyaksikan secara langsung.(ami/ana)